Realitasonline.id | Tahun 2024 menjadi saksi bisu keresahan para Kpopers di tengah gempuran isu dan kontroversi yang melibatkan idol mereka.
Salah satu yang paling disorot adalah aksi Blockout 2024, sebuah gerakan yang digagas oleh para Kpopers untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan dengan Israel.
Gerakan ini bermula dari kekecewaan para Kpopers terhadap beberapa idol Korea yang dianggap tidak peka terhadap situasi di Palestina.
Kekecewaan ini memicu aksi boikot terhadap produk-produk yang diiklankan oleh idol tersebut, serta penolakan untuk membeli album dan merchandise mereka.
Salah satu contoh yang paling terkenal adalah kasus Hyunsuk Treasure. Pada bulan April 2024, Hyunsuk kedapatan mengunggah foto di Instagram pribadinya dengan menggunakan produk kosmetik asal Israel.
Hal ini memicu kemarahan para Kpopers, yang kemudian menyerukan boikot terhadap Treasure dan YG Entertainment.
Aksi Blockout 2024 tidak hanya berhenti di situ. Para Kpopers juga aktif di media sosial untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap Palestina.
Mereka menggunakan berbagai hashtag seperti #Blockout2024, #FreePalestine, dan #StandWithPalestine untuk menyebarkan informasi dan menggalang aksi solidaritas.
Gerakan ini menuai pro dan kontra. Di satu sisi, banyak yang mengapresiasi keberanian para Kpopers untuk menyuarakan pendapat mereka dan mengambil sikap terhadap ketidakadilan.
Di sisi lain, ada juga yang mengkritik cara mereka dalam menyampaikan aspirasinya, yang dianggap terlalu berlebihan dan kontraproduktif.
Terlepas dari pro dan kontra, Blockout 2024 menunjukkan bahwa Kpopers bukan hanya sekelompok penggemar yang terobsesi dengan idola mereka. Mereka juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan.
Bagaimana menurutmu tentang gerakan Blockout 2024? Apakah kamu setuju dengan cara mereka dalam menyuarakan pendapat mereka? (TPA)***