realitasonline.id - Bagi penghobi unggas di tanah air. Bebek mandarin yang indah diperkenalkan dari Timur Jauh, di mana ia masih dapat ditemukan di Cina, Jepang, Korea, dan sebagian Rusia.
Itu lolos, atau sengaja dibebaskan, dari penangkaran di Inggris. Bebek Mandarin sebenarnya adalah burung yang cukup pemalu.
Sering muncul di bawah pohon willow yang menjorok dan biasanya hanya kawanan kecil.
Habitat asli hidup bebek mandarin berada di daerah sungai, rawa-rawa dan di daerah kolam berhutan yang berada di Cina.
Di habitatnya mereka yang hidup secara berkelompok. Mereka lebih senang hidup berada di antara ranting-ranting atau rongga pohon.
Yang berdekatan dengan air yang berguna sebagai tempat yang efektif untuk mencari makanan baik.
Untuk bebek mandarin maupun anaknya juga tempat yang paling efektif jika sewaktu-waktu ingin berenang.
Selain itu juga sebagai salah satu tempat berteduh dan juga bertengger bagi bebek mandarin.
Apakan bebek Mandarin enak buat di konsumsi?
Dikatakan secara luas bahwa salah satu faktor yang membuat bebek mandarin bertahan di Asia Timur adalah rasanya—yang tidak terlalu enak.
Christopher Lever mengutip seorang ahli yang mengatakan, "Bebek Mandarin di Cina adalah pemakan yang agak kotor, sering memakan siput, tikus kecil, pemijahan ikan, dll., dan akibatnya dikenal memiliki rasa yang tidak enak."
Perbedaan Bebek jantan dan betina
Bebek mandarin jantan sangat mudah dikenali. Dianggap sebagai salah satu burung tercantik , ia memiliki bulu oranye, hijau, putih, biru kebiruan, dan hitam, beberapa di antaranya meringkuk menjadi bentuk "layar".
(Namun, pada bulu gerhana— seperangkat bulu yang dimiliki bebek saat bukan musim kawin—jantan memiliki warna abu-abu yang jauh lebih standar.)
Bebek mandarin betina sama sekali tidak istimewa, dan seringkali sulit untuk membedakannya dari bebek kayu betina asli yang berkerabat dekat (jantan terlihat sangat berbeda).
Bebek mandarin betina berwarna abu-abu tetapi memiliki ujung pucat di paruh dan garis di belakang mata. Untuk produktifitas telurnya.
yang mampu menghasilkan ± 12 butir telur dalam satu kali periode dengan waktu penetasan selama ±28 hari.