nusantara

Jampi-jampi dan Jimat Seksual di Sulawesi Selatan Paling Mujarab yang Dipengaruhi Syiah?

Kamis, 25 Juli 2024 | 10:33 WIB
Jampi-jampi dan Jimat Seksual di Sulawesi Selatan Paling Mujarab yang Dipengaruhi Syiah?

realitasonline.id - Bagi orang suku bugis jimat dan mantra-mantra gaib sudah dikenal sejak kecil bukan hal yang tabu bagi mereka sampai era digitalisasi saat ini.

Menurut salah seorang suku Bugil menceritakan kisahnya sebagai orang Sulawesi Selatan, sejak kecil, saya akrab dengan mantra dan azimat. Lingkunganku dekat dengan hal-hal yang berbau klenik.

Saya tumbuh di Makassar. Jika libur dan punya waktu senggang, saya tetirah ke tanah lahir Bapak, yakni Kajang, Bulukumba.

Orang-orang di Kajang karib dikenali "orang berbahaya" sebab pandai mempelajari ilmu hitam dan punya banyak baca-baca (mantra). Begitu orang-orang menstigma Kajang.

Ada benarnya, ada juga salahnya. Salahnya adalah, tidak semua orang Kajang pandai mengirim jin atau setan untuk merusak tubuh orang yang tak kita sukai.

Tidak semua pula memiliki mantra untuk membuat lawan jenis takluk. Kajang, sejauh ini, sudah bergerak--meski lambat--menuju modernisasi akibat silang pendapat politik dan kebijakan pemerintah pusat, pemda, dan korporat.

Benarnya adalah, ada orang Kajang yang sampai sekarang, masih percaya dengan praktik teluh. Bukan cuma di Kajang Dalam, tempat Ammatoa tinggal, tapi di Kajang Luar juga.

Sudah menjadi rahasia umum di Makassar, bahwa jika ingin mengirim santet atau doti, maka masuklah ke pedalaman-pedalaman Kajang.

Di sana masih banyak yang menjalani laku transaksi dan tradisi seperti itu. Akibat informasi "gelap" melulu yang beredar, maka Kajang dianggap sebagai tempat tumbuh kekolotan. Lokasi dedemit bersarang.

Menjadi orang Kajang, saya kerap ditoyor pertanyaan perihal azimat. "Ada orang Kajang punya ini?"

Satu kali, kawan saya menunjukkan jimat yang dikeluarkan dari dompetnya. Sebuah kertas yang banyak kaligrafi dari Arab dan ada sebuah pedang menyilang seperti pedang Zulfikar.

"Jimat apa ini sede? Sambarangnu kau," kataku.

"Ilmu kebal, ini."

Saya melihatnya dengan seksama. Percaya dan tidak percaya dengan hal itu. Toh, saya bukan lelaki yang gemar mengoleksi barang-barang berbau "gaib" alias saya mau tahu, tetapi bukan untuk dipuja-puja apalagi jadi kolektor.

Lama-lama, kawan saya yang lain, menginfokan hal penting tanpa pernah saya minta buah cakapnya. Ternyata, azimat-azimat yang banyak beredar di Sulawesi Selatan, banyak berhubungan dengan Syiah.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB