nusantara

Wall Street Bertengger di Zona Merah Setelah Serangkaian Data Ekonomi yang Dirilis Memicu Kekhawatiran

Jumat, 2 Agustus 2024 | 17:56 WIB
Wall Street Bertengger di Zona Merah Setelah Serangkaian Data Ekonomi yang Dirilis Memicu Kekhawatiran

realitasonline.id Pada perdagangan Kamis (1/8/2024) Wall Street ditutup melemah tajam setelah serangkaian data ekonomi yang dirilis memicu kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin melambat lebih cepat dari yang diantisipasi, sementara Federal Reserve mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.

Sementara,  indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 494,82 poin atau 1,21% menjadi 40.347,97.

Di sisi lain, indeks S&P 500 melemah 75,62 poin, atau 1,37% ke 5.446,68 dan indeks Nasdaq Composite melemah 405,25 poin atau 2,30% ke 17.194,15.

Selain itu, Bursa saham Amerika Serikat (AS) tersebut dibuka menguat, sebagian didorong oleh kinerja Meta Platforms yang melampaui ekspektasi.

Induk perusahaan Facebook tersebut juga mengeluarkan prospek optimistis untuk kuartal ketiga.

Saham Meta pun ditutup menguat 5,87% sebagai dorongan terbesar bagi indeks S&P 500.

Namun, penguatan di awal perdagangan itu menguap setelah data menunjukkan ukuran aktivitas manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) turun ke level terendah dalam delapan bulan pada bulan Juli di angka 46,8, yang menandakan kontraksi.

"Hal ini menimbulkan ketakutan yang nyata bahwa Fed tertinggal dalam pemotongan suku bunga," Lou Basenese, President dan Chief Market Strategist MDB Capital di New York.

"Hanya sedikit investor yang yakin bahwa The Fed akan melakukan soft landing dan sekarang data mulai mendukung kekhawatiran tersebut."

Bulan Agustus biasanya merupakan salah satu bulan terlemah dalam setahun untuk pasar saham.

Data lain menunjukkan, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam 11 bulan di minggu lalu. Ini menunjukkan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja, meskipun faktor musiman juga berperan.

Investor akan mencermati laporan penggajian pemerintah pada hari Jumat untuk mengetahui tanda-tanda pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja.

Baik S&P 500 maupun Nasdaq mencatat kenaikan persentase harian terbesar sejak Februari pada sesi sebelumnya, didorong oleh reli saham chip setelah Fed mempertahankan suku bunga tetap, seperti yang diharapkan.

Sektor defensif seperti utilitas dan real estat memimpin kenaikan, karena kekhawatiran geopolitik atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong dolar dan menarik imbal hasil Treasury lebih rendah.

Penurunan saham megacap seperti Apple, yang turun 1,68%, dan Amazon yang koreksi 1,56% menjelang hasil kuartalan yang akan dirilis setelah bel penutupan sangat membebani indeks teknologi dan konsumen diskresioner, yang termasuk di antara yang berkinerja terburuk dari 11 sektor utama pada S&P.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB