nusantara

Wall Street Melonjak Dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 yang Ditutup Menguat Lebih dari 2%

Jumat, 9 Agustus 2024 | 13:59 WIB
Wall Street Melonjak Dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 yang Ditutup Menguat Lebih dari 2%

realiastonline.id - Pada perdagangan Kamis (8/8/2024) Wall Street melonjak dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 yang ditutup menguat lebih dari 2% setelah klaim pengangguran turun lebih dari yang diharapkan pada minggu lalu.

Ternyata, hal tersebut meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja yang melemah terlalu cepat.

Diketahui, diperdagangan hari ini indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 683,04 poin atau 1,76% menjadi 39.446,49.

Baca Juga: Pasar Asia Pasifik Bertengger di Zona Merah Mengekor Wall Street Mengalami Penurunan Semalam

Sementara, indeks S&P 500 menguat 119,81 poin atau 2,30% ke 5.319,31 dan indeks Nasdaq Composite naik 464,22 poin atau 2,87% ke 16.660,02.

Di sisi lai, semua sektoral pada indeks utama S&P 500 menguat, dipimpin oleh kenaikan pada sektor teknologi dan layanan komunikasi. Saham-saham berkapitalisasi kecil juga menguat, dengan indeks Russell 2000 melonjak 2,4%.

Selain itu, di antara saham-saham dengan kenaikan terbesar di indeks S&P 500, saham Eli Lilly melonjak 9,5% setelah perusahaan farmasi itu menaikkan perkiraan laba tahunannya.

Baca Juga: Wall Street Bertengger di Zona Merah Dipicu Penurunan Saham Teknologi dan Lemahnya Permintaan dalam Lelang US Treasury

Dan penjualan obat penurun berat badannya yang populer, Zepbound, melampaui US$ 1 miliar untuk pertama kalinya dalam satu kuartal.

Sokongan utama bagi bursa saham Amerika Serikat datang dari data jumlah aplikasi baru di minggu lalu untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan.

"Ini adalah data penting minggu ini, jadi data ini menjadi lebih penting," kata Paul Nolte, Senior Wealth Advisor dan Market Strategist Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois.

"Menurut kami, pasar tenaga kerja masih dalam kondisi baik... Kekhawatiran resesi saat ini mungkin agak berlebihan," lanjut dia.

Aksi net sell besar-besar sempat terjadi setelah laporan pekerjaan AS bulan Juli di minggu lalu memicu kekhawatiran akan potensi resesi AS.

Para investor juga mengutip pembatalan posisi perdagangan carry, di mana investor meminjam uang dari negara-negara dengan suku bunga rendah untuk mendanai taruhan mereka pada aset-aset berimbal hasil tinggi di tempat lain.

Pada sesi ini, indeks Volatilitas Cboe, pengukur rasa takut Wall Street.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB