Realitasonline.id | A Murderer's Guide to Memorization adalah film Korea yang menonjol dengan premis unik yang memadukan elemen thriller psikologis dengan drama keluarga.
Disutradarai oleh Won Shin-yun, film ini diadaptasi dari novel populer Jepang karya Kim Young-ha, yang menggambarkan kisah seorang mantan pembunuh berantai yang menderita Alzheimer.
Film ini berpusat pada karakter utama, Byeong-soo (diperankan oleh Sol Kyung-gu), seorang mantan pembunuh berantai yang sekarang menjalani kehidupan tenang sebagai penulis.
Namun, hidupnya berubah ketika dia didiagnosis menderita Alzheimer. Kondisi ini membuatnya berjuang dengan memori yang semakin memudar, sementara masa lalu kelamnya mulai menghantuinya kembali.
Baca Juga: Film Thriller Menegangkan, Misteri dan Teror Tanpa Batas Waktu: Review Film Korea 'The Call'
Ketegangan mulai memuncak ketika Byeong-soo mencurigai bahwa pria muda yang dekat dengan putrinya Eun-hee (Kim Seol-hyun) adalah seorang pembunuh berantai.
Namun, dengan ingatan yang semakin rapuh, Byeong-soo kesulitan membedakan antara realitas dan delusi. Ini menciptakan sebuah narasi yang penuh ketegangan di mana penonton dibiarkan bertanya-tanya tentang kebenaran di balik setiap ingatannya.
Sol Kyung-gu memberikan penampilan luar biasa sebagai seorang pria tua yang terjebak dalam labirin pikirannya sendiri.
Ekspresi ketakutan dan kebingungan yang ia tampilkan sangat memikat dan membawa penonton ke dalam dunia internal karakter yang rapuh dan penuh konflik.
Kim Seol-hyun juga memberikan performa solid sebagai Eun-hee, yang terjebak antara rasa cinta dan ketidakpercayaan terhadap ayahnya.
Salah satu kekuatan film ini adalah kemampuannya menciptakan atmosfer tegang dan misterius. Penggunaan sinematografi yang gelap dan pengaturan visual yang suram membantu menciptakan rasa ketidakpastian dan bahaya yang konstan.
Skor musik yang digunakan juga dengan cerdas meningkatkan suasana menegangkan, seiring dengan perkembangan cerita.
Namun, meskipun premisnya menarik, A Murderer's Guide to Memorization memiliki beberapa kelemahan. Plot yang berfokus pada misteri identitas pembunuh kadang-kadang terasa berbelit-belit dan mungkin membuat beberapa penonton kebingungan.