nusantara

Salah Satu Ikon Emansipasi Wanita Indonesia, Menggali Semangat Emansipasi dalam Film "Kartini" (2017)

Jumat, 16 Agustus 2024 | 20:24 WIB

Realitasonline.id | Film "Kartini" (2017) adalah karya Hanung Bramantyo yang mengangkat kisah hidup pahlawan nasional Indonesia, Raden Ajeng Kartini.

Sebagai salah satu ikon emansipasi wanita di Indonesia, kisah Kartini selalu menjadi sumber inspirasi. Film ini mencoba menggambarkan sisi lain dari Kartini yang jarang diungkap, yakni perjuangannya melawan tradisi yang mengekang kebebasan wanita.

Plot dan Alur Cerita: Film ini mengikuti perjalanan hidup Kartini dari masa kecil hingga dewasa, dengan fokus pada usahanya untuk mendapatkan pendidikan dan mengangkat derajat wanita Jawa pada masa itu.

Kartini (diperankan oleh Dian Sastrowardoyo) digambarkan sebagai sosok yang cerdas, gigih, dan penuh semangat. Meski hidup dalam kungkungan adat, ia terus berjuang untuk mendapatkan haknya, terutama dalam hal pendidikan.

Baca Juga: Film Tokoh Pergerakan Nasional, Review Film Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015): Potret Seorang Pejuang dan Guru Bangsa dalam Sejarah Indonesia

Alur cerita yang dibangun Hanung Bramantyo berhasil mengaduk emosi penonton dengan menunjukkan betapa beratnya tekanan yang harus dihadapi Kartini, baik dari keluarga maupun masyarakat.

Namun, Kartini tidak menyerah; ia terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya, yang pada akhirnya memberikan dampak besar bagi wanita-wanita di Indonesia.

Akting dan Karakter: Dian Sastrowardoyo memerankan Kartini dengan sangat apik, membawa penonton masuk ke dalam emosi dan pikiran sang tokoh.

Pendukung seperti Christine Hakim (sebagai Ngasirah, ibu Kartini), Deddy Sutomo (sebagai R.M. Sosroningrat, ayah Kartini), dan Ayushita (sebagai Roekmini, adik Kartini) juga memberikan penampilan yang kuat dan meyakinkan.

Chemistry antara para pemain berhasil menciptakan hubungan keluarga yang kompleks namun penuh kasih sayang, menggambarkan realitas kehidupan bangsawan Jawa pada masa itu.

Baca Juga: Film Animasi Bersejarah, Review Film Battle of Surabaya (2015): Sebuah Kisah Heroik di Balik Kemerdekaan Indonesia

Sinematografi dan Musik: Sinematografi dalam film ini patut diacungi jempol. Penggambaran latar Jawa dengan setting keraton dan suasana pedesaan begitu detail dan autentik.

Penggunaan warna dan pencahayaan yang lembut menambah keindahan visual film ini, memberikan kesan yang kuat akan budaya Jawa yang kental.

Musik latar yang diciptakan oleh Tya Subiakto semakin menguatkan emosi dalam setiap adegan, membuat penonton merasakan setiap momen penting dalam kehidupan Kartini.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB