Realitasonline.id | Ustaz Muhammad Faizar menjelaskan bahwa keris tidak selamanya terkait dengan praktik perdukunan atau hal-hal syirik.
Menurut Ustaz Muhammad Faizar, kesalahpahaman ini sering muncul karena keris sering diasosiasikan dengan dukun atau praktik-praktik mistis tertentu dalam budaya masyarakat.
Padahal, keris pada dasarnya adalah bagian dari warisan budaya dan sejarah yang memiliki nilai seni, filosofi, serta fungsi tertentu dalam kehidupan sosial dan tradisi Nusantara.
Ustaz Muhammad Faizar juga menekankan bahwa menggunakan keris atau memiliki keris tidak otomatis membuat seseorang terlibat dalam praktik syirik.
Selama tidak ada niat untuk menyekutukan Allah atau percaya bahwa keris tersebut memiliki kekuatan gaib yang independen.
Ustaz Muhammad Faizar mengingatkan bahwa niat dan keyakinan individu adalah hal yang paling penting.
Jika seseorang melihat keris hanya sebagai benda budaya dan seni tanpa keyakinan akan kekuatan magis, maka hal itu tidak menjadi masalah dalam pandangan agama. (MIF)