Realitasonline.id-Jakarta | Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri upacara serah terima jabatan Menteri Pertahanan pada Selasa (22/10).
Acara yang berlangsung di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, ditandai dengan penyerahan memorandum serah terima jabatan. Tradisi ini merupakan bagian dari simbol kebangsaan yang kuat, menandai transisi kepemimpinan di kementerian tersebut.
Upacara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, saat Presiden Prabowo tiba di Kementerian Pertahanan. Kedatangan Presiden disambut oleh Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.
Setelah melakukan salam kebangsaan, perwira upacara memberikan laporan sebagai tanda dimulainya acara resmi. Penghormatan kebesaran turut diberikan untuk menandai pentingnya upacara ini dalam menjaga tradisi militer di Kemhan.
Baca Juga: Diberdayakan BRI, Keripik Pisang Njik Njik Olahan Warga Bakauheni Lampung Makin Berkembang
Pada puncak acara, Presiden Prabowo menyerahkan memorandum kepada Menteri Pertahanan yang baru, yang akan menjabat untuk periode 2024-2029.
Serah terima ini melambangkan perpindahan tugas dan tanggung jawab kepemimpinan di Kementerian Pertahanan.
Dengan transisi ini, tugas menjaga keamanan dan pertahanan nasional diharapkan dapat diteruskan oleh kepemimpinan yang baru.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memberikan cinderamata kepada Presiden Prabowo.
Cinderamata tersebut diangkut menggunakan kendaraan taktis Maung, simbol kekuatan militer nasional, dan diiringi oleh korps musik dari Kementerian Pertahanan.
Baca Juga: Tiba di Rusia, Menlu Sugiono Ikuti KTT BRICS Plus
Penyerahan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap kontribusi yang telah diberikan oleh Presiden Prabowo selama masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan dari 2019 hingga 2024.
Setelah penyerahan memorandum dan cinderamata, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa sebagai tanda syukur dan harapan untuk keberhasilan kepemimpinan baru.
Upacara ditutup dengan penghormatan kebesaran serta laporan dari perwira upacara, sebelum salam kebangsaan terakhir dilakukan sebagai penutup acara resmi.