Realitasonline.id-Jakarta | Di kawasan elit Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta, anjing-anjing pelacak K-9 yang bertugas menjaga keamanan mendapatkan biaya perawatan hingga ratusan juta rupiah per bulan.
Jumlah ini jauh melampaui upah minimum regional (UMR) di banyak daerah Indonesia, mencengangkan banyak pihak.
Mengutip laporan Finfolk pada Kamis (26/12), biaya sewa satu ekor anjing penjaga K-9 mencapai Rp12-15 juta per bulan.
Jika perusahaan menyewa 10 anjing sekaligus, angkanya bisa menyentuh Rp150 juta hingga Rp300 juta per bulan. Ini belum termasuk biaya perawatan, pelatihan, dan kebutuhan makanan premium yang wajib dipenuhi.
Anjing K-9 di SCBD tidak hanya sekadar penjaga biasa, mereka menjalani pelatihan intensif dengan biaya fantastis. Pelatihan dasar (basic obedience) saja membutuhkan dana antara Rp30 juta hingga Rp70 juta per ekor.
Sementara pelatihan khusus (specialized training), seperti pelacakan bahan peledak atau narkotika, bisa menghabiskan biaya hingga Rp300 juta.
Baca Juga: Layanan Kereta Api Jadi Kacau Usai Seorang Masinis di Prancis Akhiri Hidup Saat Bertugas
Jenis anjing yang digunakan pun bukan sembarangan. Beberapa ras unggulan yang sering dipakai adalah:
- German Shepherd
- Belgian Malinois
- Labrador Retriever
- Dutch Shepherd
- Bloodhound
Ras-ras ini dipilih karena kemampuan mereka dalam mendeteksi ancaman dan kinerja yang andal di lapangan.
Selain pelatihan, perawatan anjing K-9 juga memerlukan biaya besar. Setiap bulan, makanan premium yang disediakan untuk anjing ini menghabiskan dana antara Rp2 juta hingga Rp5 juta.
Perawatan kesehatan seperti check-up rutin dan vaksinasi berkisar Rp500 ribu hingga Rp2 juta.
Kebutuhan grooming anjing, yang meliputi kebersihan bulu dan kuku, juga tidak murah, dengan biaya antara Rp300 ribu hingga Rp1 juta per bulan.
Pelatihan lanjutan rutin untuk menjaga kemampuan anjing memerlukan dana tambahan sebesar Rp5 juta hingga Rp15 juta setiap bulan.