nusantara

Artificial Intelligence (AI) dan Jurnalisme: Menjembatani atau Menggerus Etika?

Selasa, 20 Mei 2025 | 00:06 WIB
Ilustrasi AI sudah masuk ke ranah informasi pemberitaan. (Realitasonline.id/Mukhtarhabib )

 

Realitasonline.id | Artificial Intelligence (AI) masih jadi sorotan di ruang publik. Widya Purba selaku mahasiswa Jurnalistik semester 6 di salah satu kampus kota Medan menanyakan hal itu pada saat diskusi publik yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan di gedung kampus UMSU Medan bersama teman-teman pers mahasiswa dan beberapa media lokal, dengan tema World Freedom Day 2025. Medan, (17/5/2025).

"Apakah AI itu bisa jadi jembatan buat bantu kerja jurnalis, justru malah bisa ngerusak nilai-nilai dasar jurnalistik itu sendiri." tanya Widya.

Baca Juga: Miris Sampah di Sumatera Utara Masih Jadi Persoalan

Pembahasan ini memancing narasumber yang hadir, seperti Nurhalim Tanjung sebagai Ahli Pers, dan Yulhasni yang diketahui mengajar di kampus kota Medan sebagai Dosen Ilmu Komunikasi Fisip UMSU.

Yulhasni mengatakan kalau AI memang tidak hanya sekedar bisa mengancam kerja-kerja jurnalis bahkan dapat menggerus etika.

"Bahwa perkembangan AI tidak hanya sekedar mengancam kerja-kerja jurnalis. Ada etika-etika yang memang itu tidak bisa kita kesampingkan." kata Yulhasni.

"Puncak tertinggi dari aturan itu etik/norma menurut saya lalu undang-undang di bawahnya." sambung Yulhasni.

Menurut Yulhasni pentingnya organisasi wartawan untuk mengulas kembali soal kode etik khusus tentang perkembangan AI.

"Sampai sekarang (organisasi wartawan) belum ada yang membahas. Nah kode etik-kode etik penting barangkali dikluster kembali mana yang jadi tertarik perkembangan AI," jelas Yulhasni.

Dia mengungkap sudah jadi persoalan tentang perkembangan AI yang masuk ke ranah pemberitaan. Dia menyebut salah satu media di Indonesia dan mendengar pengakuan langsung dari wartawan senior media tersebut.

Diskusi publik soal AI dan Jurnalisme dimoderatori Vinsensius Sitepu (tengah). Narasumber dari Ahli Pers, Nurhalim Tanjung (kanan), dan Dosen Ilmu Komunikasi Fisip UMSU. (Realitasonline.id/Mukhtarhabib)

Namun penggunaan AI dalam hal itu, menurutnya hanya sebagai kebutuhan dan efisiensi.

"Faktanya memang tadi ada pengakuan dari (Nama media di Indonesia) bahwa mereka menggunakan dalam memproduksi berita," jelas Yulhasni.

"Nah ini juga jadi pertanyaan, mana yang bisa dipercaya. Apakah berita dari masyarakat (jurnalis) atau dari mesin. Kita kan bisa memilah juga," sambungnya.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB