Realitasonline.id | MEDAN - PON 2024 yang akan digelar di Sumatera Utara mendapat sambutan hangat dari warga Sumut. Meski, sejumlah warga masih pesimis apakah ajang olahraga terbesar tingkat nasional itu bisa terselenggara dengan sukses.
Berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, pekerja, hingga tokoh masyarakat, memang menunjukkan optimisme besar terhadap dampak positif yang akan dibawa oleh PON.
Namun, tak sedikit pula yang meragukannya. Salah satu aspek yang paling disoroti warga adalah pembangunan infrastruktur yang sampai pertengahan Agustus 2024 belum juga rampung di Sumatera Utara, terlebih-lebih di Provinsi Aceh.
PON 2024 memang diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur pendukung dan fasilitas olahraga di Sumatera Utara dan Aceh.
"Kami sebagai warga tentunya sangat senang melihat pembangunan yang berlangsung saat ini. Dengan adanya PON, jalan-jalan diperbaiki, stadion direnovasi, dan fasilitas umum diperbaiki.
Ini akan membawa banyak manfaat bagi kami. Hanya saja kami khawatir pembangunan infrastruktur itu tidak berjalan dengan baik. Misalnya saja di Sumut, atlet rebut soal hotel. Demikian pula di Aceh, atlet ribut soal pasokan air bersih hingga patungan beli toren, ujar warga Medan yang enggan disebutkan namanya, Minggu (11/8/2024).
Baca Juga: Simak! Ini Daftar Venue dan Jadwal Pertandingan Cabor PON 2024 di Sumatera Utara
Dampak Ekonomi
Harapan warga terhadap penyelenggaraan PON 2024 cukup besar. Warga sangat berharap PON dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Warga setempat melihat peluang besar dalam sektor pariwisata dan UMKM.
"Dengan ribuan atlet dan wisatawan yang akan datang ke sini, ini adalah kesempatan besar bagi warga yang memiliki usaha kecil. Penjualan suvenir dan makanan khas daerah pasti akan meningkat," kata Andi, pemilik warung makanan di kawasan Jalan Pancing Medan.
Dorongan dan Semangat Baru bagi Masyarakat
PON XXI juga diharapkan dapat memperkuat semangat gotong royong dan persatuan di kalangan masyarakat.
Kegiatan persiapan dan pelaksanaan PON telah melibatkan banyak warga dalam berbagai kegiatan, mulai dari pelatihan sukarelawan hingga kerja bakti membersihkan lingkungan.