Apalagi sebagai mantan atlet, ia mengakui angka yang dianggarkan ini memang kurang pas. Namun Irwan memohon pengertian dan kerjasama Pengprov peserta PPI untuk dapat memahami kondisi yang ada sekarang ini.
“Niatan kita bagaimana PPI bisa berjalan. Kami mohon dukungan semua Pengprov. Apalagi KONI Sumut mengajukan PAPBD 2025. Kita berharap ke depan ada perbaikan dan pengganti transport, terkhusus untuk anggaran PPI 2026,” jelas Irwan Pulungan.
Kabid Binpres Prof Indra Kasih juga menjelaskan, atlet yang direkomendasikan masuk program PPI selain peraih medali di PON 2024 juga dinilai masih dapat bertanding pada PON 2028, menyesuaikan batas usia merujuk pada technical hand book (THB) PON 2024.Atlet juga harus bersedia minimal berlatih enam sesi dalam seminggu.
Sementara untuk pelatih mesti diusulkan Pengprov cabor cabor masing. Pelatih minimal kualifikasinya tingkat nasional, disesuaikan dengan nomor pertandingan.
Pelatih juga dituntut bersedia melatih enam kali seminggu, dan memberikan laporan tertulis dan program latihan per triwulan. (KIM)