Motor Listrik Vs Skuter Konvensional, Mana yang Lebih Praktis di Perkotaan?

photo author
- Senin, 9 Desember 2024 | 08:31 WIB
Motor Listrik Vs Skuter Konvensional (Realitasonline.id/ Canva)
Motor Listrik Vs Skuter Konvensional (Realitasonline.id/ Canva)


Realitasonline.id | Mobilitas di perkotaan yang padat membutuhkan kendaraan yang efisien, hemat, dan praktis. Motor listrik dan skuter konvensional atau berbahan bakar bensin menjadi dua pilihan utama bagi banyak orang.


Keduanya menawarkan keunggulan dan kekurangan masing-masing, tetapi mana yang lebih cocok untuk kehidupan di kota? Artikel ini membandingkan motor listrik dan skuter konvensional dari segi efisiensi, biaya, dan kenyamanan untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

1. Efisiensi Tenaga dan Kinerja di Jalan Perkotaan
Motor listrik menawarkan akselerasi instan karena torsi maksimalnya tersedia sejak awal. Ini sangat cocok untuk kondisi jalan perkotaan yang sering stop-and-go. Selain itu, motor listrik tidak membutuhkan perpindahan gigi, membuatnya lebih sederhana untuk dikendarai.

Baca Juga: Mengenal Mobil Rolls-Royce, Mobil Mewah yang Jadi Hadiah Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Keunggulan motor listrik ini memiliki sistem operasi lebih tenang dan bebas polusi. Meski kecepatan maksimum cenderung lebih rendah dibandingkan skuter bensin premium.

Sedangkan skuter bensin umumnya memiliki performa yang konsisten, terutama untuk perjalanan jauh atau jalan menanjak. Teknologi mesin modern membuatnya semakin efisien.

Keunggulannya jelas lebih bertenaga untuk perjalanan jarak jauh atau medan yang menantang. Namun suara mesin dan emisi yang dihasilkan bisa menjadi masalah di area perkotaan yang sensitif terhadap polusi.


2. Biaya Operasional: Mana yang Lebih Hemat?
Salah satu keunggulan utama motor listrik adalah biaya operasional yang rendah. Mengisi daya baterai jauh lebih murah dibandingkan membeli bensin. Selain itu, motor listrik membutuhkan perawatan minimal karena tidak memiliki banyak komponen yang bergerak, seperti mesin pembakaran internal.

Contoh biaya untuk menempuh jarak 50 km, biaya pengisian daya baterai hanya sekitar Rp5.000–Rp10.000.

Baca Juga: Trend Modifikasi Motor 2024, Mana yang Paling Menginspirasi dan Masih Update di Tahun 2025 Nih?

Sedangkan skuter konvensional, meskipun harga awal skuter bensin cenderung lebih murah, biaya operasionalnya lebih tinggi. Selain bahan bakar, skuter bensin memerlukan perawatan rutin, seperti penggantian oli, filter udara, dan komponen mesin lainnya. Contohnya konsumsi bensin rata-rata mencapai Rp15.000–Rp20.000 untuk jarak yang sama.


3. Kenyamanan dan Praktikalitas
Dengan desain yang modern dan ringan, motor listrik lebih mudah digunakan di jalan sempit atau saat parkir. Tanpa suara mesin yang berisik, pengalaman berkendara menjadi lebih nyaman. Namun, keterbatasan jarak tempuh dan waktu pengisian daya baterai bisa menjadi kendala bagi pengendara yang aktif. Jarak tempuh motor listrik rata-rata 60–100 km per pengisian penuh.


Sedangkan skuter bensin unggul dalam hal fleksibilitas, terutama untuk perjalanan jauh karena ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar yang melimpah. Namun, kebisingan dan getaran mesin dapat mengurangi kenyamanan, terutama untuk perjalanan panjang. Dengan jarak tempuh, lebih fleksibel, tergantung kapasitas tangki bahan bakar.

Baca Juga: Prediksi Top 5 Teknologi Otomotif yang Akan Mendominasi 2025


4. Lingkungan dan Dampak Jangka Panjang
Motor listrik jelas lebih ramah lingkungan dibandingkan skuter bensin. Tanpa emisi gas buang, motor listrik membantu mengurangi polusi udara di kota-kota besar. Di sisi lain, skuter bensin masih menjadi kontributor utama polusi udara perkotaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X