Realitasonline.id | Industri otomotif global pada 2025 mengalami perubahan signifikan dengan meningkatnya adopsi kendaraan listrik (EV). Penjualan EV global diprediksi mencapai lebih dari 20 juta unit tahun ini, didorong oleh perpanjangan subsidi di Tiongkok dan meningkatnya permintaan di Eropa.
Di Tiongkok, pasar EV terbesar dunia, perpanjangan subsidi perdagangan otomotif diperkirakan mendorong penjualan EV melebihi perkiraan sebelumnya, dengan pertumbuhan 17% untuk 2025. Pada 2024, penjualan EV di Tiongkok melonjak 40%, mencapai 11 juta unit.
Eropa juga diprediksi mengalami peningkatan penjualan EV pada 2025, didukung oleh target emisi CO₂ baru dan ketersediaan model EV yang lebih terjangkau. Namun, tingkat pertumbuhan di Eropa diperkirakan lebih lambat dibandingkan 2023.
Sementara itu, Toyota berencana meluncurkan mobil listrik otonom pertama pada 2025. SUV Bozhi 3X akan dilengkapi sistem bantuan mengemudi tingkat lanjut untuk parkir dan navigasi di jalan raya serta lalu lintas perkotaan.
Di Jepang, dua raksasa otomotif, Nissan dan Honda, berencana merger pada 2025. Langkah ini bertujuan menghadapi dominasi produsen otomotif asal Tiongkok dan memperkuat posisi produsen Jepang di pasar global.
Dengan perkembangan ini, 2025 menjadi tahun penting bagi industri otomotif global, menandai pergeseran menuju kendaraan listrik dan teknologi otonom. Produsen otomotif dituntut beradaptasi dengan tren ini untuk tetap kompetitif di pasar global (EF).
