Pakai BBM yang Tidak Sesuai Rekomendasi, Ternyata Banyak Ruginya!

photo author
- Selasa, 29 April 2025 | 20:49 WIB
Ilustrasi mobil mengisi bensin untuk menghemat BBM Realitasonline.id/Pixabay @Engin_Akyurt
Ilustrasi mobil mengisi bensin untuk menghemat BBM Realitasonline.id/Pixabay @Engin_Akyurt

Realitasonline.id | Sudah bukan rahasia lagi, setiap pabrikan mobil akan memberikan rekomendasi jenis bahan bakar (bbm) apa yang seharusnya dipakai pada produknya. Tentu hal ini bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan dari mesin itu sendiri. Sayangnya, pemilik mobil kerap mengabaikan rekomendasi ini. Terlebih, saat ini harga bahan bakar di pasaran sedang melambung tinggi.

Tidak sedikit pemilik mobil yang menurunkan standar kebutuhan bahan bakar kendaraannya. Pun begitu dengan pemakaian bahan bakar yang lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh pabrikan. Kinerja mesin tidak melulu lebih baik.

Ternyata kebiasaan ini lebih banyak dampak buruknya ketimbang baiknya. Apa saja? Mari simak sama-sama.

Baca Juga: Bagaimana Aliran Oli Industri Dapat Mempengaruhi Kecepatan Silinder ? ini Jawabannya

Untuk mobil bermesin bensin keluaran terkini, biasanya sudah membutuhkan BBM dengan RON 92. Bukannya tanpa alasan, rasio kompresi mesin menjadi salah satunya. Contonya pada beberapa mobil LCGC, ternyata anjurannya adalah memakai BBM dengan oktan 92. Sedangkan para pemilik mobil banyak yang menggunakan oktan 90. Hal ini berdampak pada busi. Pembakaran yang kurang sempurna menimbulkan jelaga atau residu sehingga memperpendek usia busi.

Pembakaran yang tidak sempurna juga membuat terjadinya fuel dilution atau bercampurnya BBM dengan oli mesin. Sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan masuk dari celah sempit ring piston. Oli mesin menjadi rusak sehingga harus diganti.

Belum lagi masalah performa yang tidak sesuai dengan harapan dan timbul gejala knocking atau ngelitik. Emisi gas buang juga jadi di atas standar yang ditetapkan.

Pada mesin diesel, beberapa pabrikan mematok standar BBM dengan Cetane Number (CN) minimal 51 dan kandungan sulfur minimal 50 ppm.

Masalah yang kerap timbul saat memakai BBM dengan standar lebih rendah, salah satunya penyumbatan injector yang terlalu dini. Suction pump melemah sebelum waktunya dan masih banyak lagi. Hal ini sangat mudah terdeteksi, karena setiap melakukan servis berkala, mesin akan diperiksa secara menyeluruh dengan alat diagnose.

Baca Juga: Manfaat Menguras Tangki BBM, Ternyata Banyak!

Yang paling bikin sedih adalah ketika memakai BBM yang tidak sesuai, garansi kendaraan menjadi gugur. Tidak sedikit pabrikan yang menerapkan peraturan ini. Bukan cuma berlaku pada mesin bensin saja, kendaraan bermesin diesel pun begitu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X