Bagaimana Suhu Mempengaruhi Oli Industri ? ini Penjelasannnya

photo author
- Rabu, 30 April 2025 | 19:07 WIB
Ilustrasi suhu panas yang sedang melanda Indonesia.  (Canva/ geralt from pixabay)
Ilustrasi suhu panas yang sedang melanda Indonesia. (Canva/ geralt from pixabay)

Realitasonline.id | Viskositas adalah salah satu karakteristik fisik utama yang dipengaruhi oleh suhu dalam industri pelumas. Kemampuan oli industri untuk mengalir atau ketahanan internalnya terhadap aliran dikenal sebagai viskositas. Ketika film oli industri terbentuk antara bantalan dan poros, molekul oli industri tertarik ke permukaan poros dan bantalan secara berbeda. Hal ini disebut sebagai laju geser dan dipengaruhi secara langsung oleh viskositas oli industri dan suhu pengoperasian. Viskositas kinematik, yang diukur dalam centistokes (cSt) pada suhu 40 oC dan 100 oC, merupakan ukuran umum viskositas oli industri dan selalu tercantum dalam lembar data oli industri.

Titik Tuang: Batas Temperatur Mengalirnya Oli Industri

Titik tuang oli industri merujuk pada suhu terendah di mana pelumas masih dapat mengalir. Sayangnya, banyak yang salah menganggap titik tuang sebagai kriteria untuk memilih viskositas oli industri. Sebagai contoh, jika sebuah oli industri memiliki titik tuang -30 oC, tidak berarti oli industri tersebut akan mengalir ke bantalan peralatan pada suhu -30 oC. Pada kondisi tersebut, oli industri dengan titik tuang -30 oC akan mengalami pengentalan dan hanya bergerak dengan gemetar saat dipompa hingga suhu oli industri meningkat akibat gesekan. Hal ini akan menyebabkan viskositas oli industri menurun dan perlahan-lahan mulai mengalir melalui saluran oli industri ke komponen yang dilumasi.

Baca Juga: Mengatasi Gagal Rem pada Sepeda Motor: Penyebab dan Solusinya

Indeks Viskositas (VI): Stabilitas Viskositas pada Perubahan Suhu

Indeks viskositas (VI) adalah ukuran yang digunakan untuk menggambarkan sejauh mana perubahan suhu memengaruhi viskositas oli industri. Minyak dengan VI rendah akan mengalami penurunan viskositas yang signifikan saat suhu meningkat. Sebaliknya, oli industri dengan VI tinggi akan mempertahankan viskositasnya secara konsisten saat dipanaskan. Hubungan antara suhu dan viskositas ini merupakan pertimbangan kritis dalam memilih oli industri yang akan beroperasi pada suhu yang mengalami perubahan dramatis.

Peranan Minyak Dasar dalam Oli Industri

Selain itu, jenis minyak dasar juga harus dipertimbangkan saat memilih pelumas industri. Minyak dasar yang digunakan dapat berasal dari berbagai sumber, tergantung pada struktur molekul dan sifat kimianya. Terdapat tiga jenis minyak dasar yang umum digunakan dalam industri pelumas, yaitu parafinik, naftenat, dan aromatik. Proses pemilihan oli industri harus mempertimbangkan jenis minyak dasar yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi spesifik.

Suhu memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi karakteristik fisik oli industri. Viskositas, titik tuang, indeks viskositas, dan minyak dasar adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih pelumas industri yang tepat. Memahami interaksi antara suhu dan karakteristik oli industri akan membantu memastikan pelumasan yang optimal dan perlindungan yang baik bagi mesin dan peralatan. Oleh karena itu, pemilihan oli industri yang tepat dan pemeliharaan suhu yang tepat sangat penting untuk menjaga kinerja dan umur panjang peralatan industri.

Baca Juga: Mencegah Overheat pada Mesin Mobil: Tips dan Trik yang Harus Kamu Tahu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X