Realitasonline.id | Kontaminasi yang terjadi pada oli industri merupakan salah satu aspek yang krusial dalam menjaga kinerjanya agar tetap optimal. Oli industri dapat memiliki umur yang lebih panjang secara signifikan jika tetap bersih, dingin, dan kering. Salah satu langkah awal dalam pengendalian kontaminasi adalah mengidentifikasi jenis kontaminan yang memiliki risiko paling besar. Kontaminan umum yang sering ditemui meliputi partikel padat, air, dan udara.
Kontaminan Padat dan Dampaknya pada Oli Industri
Kontaminan padat meliputi kotoran, serpihan, dan logam yang berasal dari mesin yang telah mengalami keausan. Selain itu, perhatian juga perlu diberikan terhadap kontaminasi glikol yang dapat menyebabkan pengentalan dan keausan pada oli industri, serta bahan bakar yang dapat mempercepat oksidasi dan merusak lapisan pelindung oli industri. Terkadang, tergantung pada aplikasinya, radiasi juga dapat menjadi faktor kontaminasi yang perlu diperhatikan.
Setelah jenis kontaminan berhasil diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan dampaknya terhadap oli industri. Dampak ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kontaminan, konsentrasi atau tingkat keparahannya, serta aplikasi oli industri tersebut. Sebagai contoh, kontaminasi partikel padat dapat menyebabkan kerusakan mekanis pada permukaan mesin, seperti terjadinya abrasi dan kelelahan permukaan (pitting).
Baca Juga: Tips Persiapan Mobil untuk Mudik, Pastikan Kendaraan Siap Tempuh Perjalanan Jauh
Kontaminasi Udara dan Air: Ancaman bagi Oli Industri
Kontaminasi udara dapat memiliki efek buruk pada oli industri, seperti kompresibilitas yang tidak diinginkan, kegagalan kekuatan film pelumas, terjadinya kavitasi, dan penurunan kualitas permukaan pelumas. Sementara itu, kontaminasi air juga dapat mempengaruhi aditif dalam oli industri serta kinerja mesin secara keseluruhan. Kelembapan yang ada dalam oli dasar dapat menyebabkan oksidasi dan hidrolisis, yang mengubah sifat kimia dari oli industri tersebut. Hal ini dapat berdampak pada pembentukan lapisan pernis, perubahan viskositas, dan pembentukan asam, yang secara signifikan dapat mempengaruhi masa pakai mesin.
Untungnya, adanya metode pengendalian kontaminasi yang dapat dilakukan melalui proses eksklusi dan penghilangan. Eksklusi merujuk pada tindakan yang bertujuan mencegah dan menjauhkan kontaminan dari mesin, sedangkan penghilangan bertujuan untuk menghilangkan kontaminan yang sudah ada di dalam mesin.
Perawatan yang Efektif untuk Oli Industri
Perlu diingat bahwa oli industri baru tidak selalu berarti oli yang bersih. Oleh karena itu, selalu pastikan bahwa oli industri baru Anda telah melalui proses penyaringan sebelum digunakan. Setelah oli industri digunakan, penggunaan breather yang sesuai sangat penting untuk melindungi oli industri dari paparan air, udara, dan kontaminan padat sebanyak mungkin. Selain itu, penggunaan filter cart juga merupakan metode yang sangat efektif dalam menjaga kebersihan dan performa oli industri. Filter cart dapat digunakan untuk membersihkan oli industri yang disimpan, melakukan filtrasi off-line, bahkan digunakan untuk membilas mesin.
Baca Juga: Cara Terbaik untuk Memantau Kebersihan Oli Industri yang Disaring
Jangan lupakan bahwa pengendalian kontaminasi memiliki tingkat penting yang sama dengan pemilihan oli industri yang tepat sesuai dengan aplikasinya. Jadilah proaktif dalam upaya pengendalian kontaminasi Anda, sehingga Anda tidak perlu mengganti oli industri atau bahkan, yang lebih buruk lagi, mengganti mesin karena kerusakan yang disebabkan oleh kontaminasi dan keausan yang terjadi.