Realitasonline.id - Seiring berkembangnya teknologi otomotif, mobil listrik (EV) semakin populer dan mulai menjadi pilihan alternatif pengganti mobil bensin konvensional. Namun, banyak orang masih mempertanyakan: mana yang sebenarnya lebih ekonomis dan ramah lingkungan? Berikut adalah perbandingan menyeluruh dari berbagai aspek.
Biaya Kepemilikan
Dari sisi harga beli, mobil listrik umumnya lebih mahal dibanding mobil bensin. Namun, biaya operasional mobil listrik jauh lebih rendah. Pengisian daya listrik bisa 3–5 kali lebih murah daripada mengisi bensin untuk jarak tempuh yang sama. Selain itu, biaya perawatan mobil listrik juga lebih ringan karena komponennya lebih sedikit dan tidak memerlukan oli mesin atau tune-up rutin.
Baca Juga: 7 Fitur Keamanan Berkendara yang Wajib Ada di Mobil Masa Kini
Performa dan Kenyamanan
Mobil listrik unggul dalam hal akselerasi karena torsi penuh tersedia sejak awal, memberikan sensasi berkendara yang responsif dan senyap. Mobil bensin, meskipun cenderung memiliki suara mesin yang khas, tidak secepat EV dalam hal respon awal. Dari sisi kenyamanan, mobil listrik terasa lebih halus dan minim getaran, sangat ideal untuk penggunaan di kota.
Baca Juga: Toyota Avanza, Evolusi MPV Favorit Keluarga Indonesia dari Masa ke Masa
Emisi dan Dampak Lingkungan
Inilah poin terkuat mobil listrik. EV tidak menghasilkan emisi gas buang saat digunakan, sehingga membantu mengurangi polusi udara di perkotaan. Sebaliknya, mobil bensin menghasilkan karbon dioksida (CO₂), nitrogen oksida, dan partikel berbahaya lainnya. Namun, perlu dicatat bahwa dampak lingkungan juga bergantung pada sumber listrik untuk mengisi daya. Jika listrik berasal dari energi terbarukan, maka mobil listrik benar-benar ramah lingkungan. Tapi jika masih dari pembangkit batu bara, emisinya tetap harus diperhitungkan secara menyeluruh.
Ketersediaan Infrastruktur dan Jarak Tempuh
Mobil bensin unggul dalam hal ketersediaan SPBU dan kecepatan pengisian. Mobil listrik masih menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur stasiun pengisian daya yang belum merata, serta waktu pengisian yang lebih lama. Meski demikian, perkembangan infrastruktur EV di Indonesia terus meningkat, terutama di kota besar.
Baca Juga: Tips Merawat Mobil Listrik Agar Tetap Optimal dan Tahan Lama
Nilai Jual dan Insentif Pemerintah
Beberapa negara, termasuk Indonesia, mulai memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik seperti potongan pajak dan bebas ganjil-genap. Namun, nilai jual kembali mobil listrik saat ini masih belum stabil karena teknologinya tergolong baru dan cepat berkembang.
Jika Anda mencari kendaraan ekonomis dalam jangka panjang dan peduli terhadap lingkungan, mobil listrik adalah pilihan yang lebih unggul. Namun, jika Anda lebih mementingkan kepraktisan dan belum siap dengan infrastruktur pengisian daya, mobil bensin masih layak dipertimbangkan. (KN)