Audi Pertimbangkan Bangun Pabrik Baru di AS untuk Merespons Tarif Impor

photo author
- Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:28 WIB
Ilustrasi hasil dari produsen mobil yang akan dipasarkan. (Pexels)
Ilustrasi hasil dari produsen mobil yang akan dipasarkan. (Pexels)

Realitasonline.id | Audi tengah mempertimbangkan untuk membangun pabrik baru di Amerika Serikat, sebagai respons terhadap kebijakan tarif impor kendaraan yang diberlakukan Amerika Serikat.

Menurut laporan dari Media Jerman Der Spiegel yang dikutip Automobilwoche , proyek ini masih dalam tahap pembahasan internal dan belum ada keputusan final.

Audi dikabarkan mengincar wilayah bagian selatan Amerika Serikat sebagai lokasi potensial untuk pabrik barunya.

Baca Juga: Toyota Corolla DX: Mobil Bekas Rasa Retro yang Siap Kejutkan Jalanan dengan Tenaga Menggoda

Wilayah ini memang kerap menjadi pilihan produsen otomotif global karena iklim bisnis yang ramah, ketersediaan tenaga kerja, dan insentif pajak.

Biaya pembangunan pabrik diperkirakan mencapai sekitar 4,6 miliar dolar, menjadikannya salah satu investasi besar Audi di luar Jerman.

Jika terealisasi, proyek ini akan menjadi langkah penting dalam strategi lokalisasi produksi Audi di pasar Amerika Utara.

Baca Juga: Perbandingan Isuzu Panther vs Toyota Avanza: Mana yang Lebih Unggul?
Meski Audi belum memberikan pernyataan resmi mengenai model apa yang akan diproduksi di pabrik ini, namun rumornya mobil SUV Audi Q5 bakalan jadi kandidat terkuat.

Model ini merupakan salah satu mobil terlaris Audi secara global dan saat ini diproduksi di Meksiko.

Selain Q5, kemungkinan lainnya termasuk Q3, yang kini dirakit di Hungaria, dan Q7, dari Slovakia.

Baca Juga: Ini Dia Facelift Toyota Land Cruiser 70 Desainnya Mirip Kaset Klasik, Begini Spesifikasi Mesinnya

Namun, produksi model SUV kompak seperti Q5 di AS akan lebih logis dari sisi logistik strategi pasar.

Tarif impor kendaraan asing yang diberlakukan pemerintah AS telah mendorong banyak produsen mobil untuk memindahkan produksi ke dalam negeri.

Audi tampaknya tak ingin tertinggal, dan membangun pabrik di AS bisa menjadi solusi jangka panjang untuk menghindari beban tarif yang tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mukhtar Habib

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X