Realitasonline.id - AION UT diprediksi akan menjadi mobil AION paling murah yang bisa masuk ke pasar Indonesia.
Mobil listrik mungil ini pertama kali diluncurkan di China dengan harga awal sekitar 69.800 yuan, setara dengan Rp 159-161 juta.
Kisaran harga yang sangat terjangkau ini otomatis menjadi pembicaraan hangat karena jika dijual di Indonesia mendekati angka tersebut.
UT jelas akan menduduki posisi paling ekonomis dibandingkan model AION lainnya seperti Y Plus atau V yang harganya jauh di atas Rp 400 juta.
Kemudian muncul kabar bahwa AION UT bakal diproduksi secara lokal di Cikampek atau Purwakarta, Jawa Barat.
Produksi lokal ini akan memangkas biaya impor serta memungkinkan pemanfaatan insentif dari pemerintah untuk kendaraan CKD, sehingga harga on the road bisa ditekan lebih jauh dan semakin kompetitif.
Dari sisi desain, UT menampilkan gaya hatchback kompak dengan siluet futuristis, lampu LED dan atap panoramic.
Kabinnya minimalis tapi sudah dilengkapi layar hiburan besar, panel instrumen digital, konektivitas smartphone serta fitur kenyamanan seperti panoramic sunroof dan asisten suara.
Berbasis dua opsi baterai yakni 34,8 kWh atau 44 kWh, daya jelajahnya cukup luas sampai 420 km dalam sekali pengisian.
CEO AION Indonesia menegaskan bahwa UT sangat masuk akal dipasarkan di Indonesia karena segmen hatchback listrik sedang tumbuh dan sangat diminati.
Jika strategi harga dari China bisa dijaga atau bahkan diturunkan lebih jauh berkat produksi lokal dan insentif, maka AION UT akan menempati posisi paling terjangkau di jajaran mobil listrik AION di Indonesia.
Mobil ini diharapkan bisa menawarkan alternatif ramah lingkungan dengan investasi awal yang relatif ringan, sekaligus memperkuat penetrasi AION di pasar domestik yang kian matang dalam adopsi kendaraan listrik.
