Realitasonline.id | Shockbreaker berfungsi meredam guncangan dan menjaga kestabilan mobil. Kalau rusak, kenyamanan dan keselamatan bisa terganggu.
Tanda paling umum adalah mobil terasa limbung atau oleng saat belok cepat, bahkan di kecepatan rendah pun bisa terasa goyang.
Bunyi gluduk-gluduk saat melintasi jalan rusak bisa jadi pertanda shockbreaker lemah atau mounting-nya sudah pecah.
Saat mobil melewati polisi tidur, kalvvvau terasa menghentak keras atau mentul-mentul berlebih, itu tanda shock sudah lemah.
Perhatikan ban. Bila aus tidak merata atau cepat habis di satu sisi, bisa jadi suspensi tidak lagi bekerja optimal.
Mobil terasa lebih rendah di salah satu sisi? Itu bisa jadi tanda shockbreaker pecah atau oli di dalamnya bocor.
Baca Juga: Biar Nggak Boncos! Ini Tips Jitu Hindari Masalah Kaki-Kaki Saat Beli Mobil Bekas
Cek visual shockbreaker. Bila ada rembesan oli di bodi silinder, berarti seal internalnya rusak dan perlu diganti.
Waktu pengereman, jika mobil terasa mencium tanah alias nose dive, artinya shock depan sudah kehilangan daya redam.
Mobil butuh waktu lebih lama untuk stabil setelah kena guncangan juga jadi sinyal bahwa shock sudah tidak optimal.
Jangan abaikan tanda-tanda ini. Shockbreaker rusak bisa pengaruhi pengereman, handling, dan bikin kelelahan saat nyetir (EF).