Intip Penggunaan Oli Mesin Yang Tepat Berdasarkan Spesifikasi Kendaraan

photo author
- Senin, 30 Juni 2025 | 15:04 WIB
Ganti Oli (Realitasonline/Canva)
Ganti Oli (Realitasonline/Canva)

Realitasonline.id | Apakah Anda berniat mengganti oli mesin kendaraan Anda? Masihkah Anda bingung harus memilih oli yang cocok seperti apa untuk kendaraan Anda? Yah, saat ini banyak sekali jenis maupun bermacam – macam oli untuk mesin. Para produsen berlomba-lomba menghadirkan produk yang dapat menarik minat para konsumen untuk menggunakan oli mesin miliknya. Tapi semakin banyak pilihan, tentu membuat bingung memilih oli yang pas untuk mesin kendaraan kesayangan Anda.

Oli mesin dari berbagai merek dijual dengan berbagai macam tingkat kadar kekentalan atau SAE. Namun bukan berarti pemilik mobil bebas memilih oli sesuai keinginannya. Karena penggunaan jenis oli juga harus menyesuaikan dengan spesifikasi kendaraan. Mobil yang menggunakan mesin tekonologi lama sebaiknya tidak menggunakan oli yang encer dengan tingkat kekentalan SAE 5W-40 atau SAE 0W-20. Sebab bisa berakibat menguapnya oli.

Kental atau encernya oli bisa dilihat dari kode SAE.

Semakin besar angka yang tertera, maka semakin kental pula tingkat kadar kekentalan oli tersebut. Contohnya untuk mobil tahun 2000 ke bawah sebaiknya menggunakan SAE 10W-40 atau SAE 20W-50 yang kekentalannya lebih kental dibanding oli dengan SAE angka kecil. Untuk Anda yang oli mobilnya sudah terlanjur salah menggunakan jenis oli hingga terjadi penguapan, lebih baik untuk segera menggantinya dengan jenis oli yang sesuai. Tujuannya agar volume oli di ruang mesin kembali ke jumlah normal. Untuk menambahkan oli sebaiknya dilakukan dalam kondisi mesin kendaraan sedang dingin.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai kekentalan oli berdasarkan SAE, dan dapat dibagi menjadi tiga yaitu encer, sedang dan kental. Angka di belakang SAE menunjukkan tingkat kekentalan oli pelumas pada suhu tinggi maupun rendah.

Beberapa kode SAE yang sering digunakan oleh oli pelumas yakni:

SAE 20W-50 yang berarti oli mampu mengubah kekentalannya sesuai temperatur, yakni 20W (winter) pada suhu dingin, dan pada temperatur tinggi kekentalannya akan berubah menjadi SAE 50. Oli jenis ini masih dapat mengalir (tidak membeku) walaupun temperatur drop hingga -20º C, dan saat suhu naik mencapai 100º C oli jenis ini masih mampu mempertahankan kekentalannya.

SAE 15W40 yang artinya oli akan bersifat seperti SAE 15W di suhu rendah dan menjadi SAE 40 di suhu tinggi. Karakteristik oli ini adalah dapat tetap mengalir di suhu minus 25º C, dan bertahan di level kekentalan 12,5 cSt-16,3 cSt pada suhu 100º C.

SAE 10W30 yang memiliki sifat bisa tetap mengalir di suhu -30º C, namun di suhu tinggi kekentalannya hanya berkisar antara 9,3 cSt hingga 12,5 cSt.

Lalu apa hubungan antara kode dan angka SAE oli pelumas tersebut dengan karakteristik kendaraan? Tentu saja angka SAE tersebut sangat berpengaruh karena angka tersebut menunjukkan karakteristik kinerja oli pada suhu tinggi dan rendah.

Sebenarnya para produsen kendaraan sendiri banyak yang mneyediakan oli yang direkomendasikan untuk mobil pabrikan mereka, karena jenis dan kualitas olinya sudah disesuaikan dengan spesifikasi penggunaan normal yang telah melalui tahap-tahap uji coba. Tapi terkadang kita merasa bahwa oli rekomendasi tersebut dirasa kurang cocok, terkait dengan keperluan dan penggunaan kendaraan yang Anda miliki. Untuk itu sebaiknya Anda memilih oli mesin yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda dalam berkendara.

Untuk bisa menentukan oli mesin yang baik untuk kendaraan Anda, beberapa hal ini bisa Anda lakukan diantaranya adalah :

Cek spesifikasi kendaraan Anda, jangan sampai oli yang Anda gunakan tidak sesuai dengan kebutuhan kendaraan Anda. Untuk mengetahui spesifikasi yang cocok Anda bisa melihat buku manual kendaraan terkait informasi dan penggunaan pelumas mesin untuk mobil Anda. Disana Anda akan menemukan jenis dan spesifikasi pelumas mesin standar rekomendasi pabrik yang baik digunakan untuk mobil Anda, baik kode API Service ataupun standar minimal SAE nya.

Memperhatikan API Service yang dipilih, API (American Petroleum Institute) merupakan sebuah institusi yang mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli guna menjaga performa mesin. Kualitas oli mesin sudah di klasifikasikan sedemikian rupa baik dari jenis mesin, masa pakai, teknologi yang dipakai pada mesin, dan lain sebagainya. Sehingga, ketika memilih pelumas mesin untuk mobil, Anda wajib dan perlu memperhatikan kode API service pada oli mesin yang Anda pilih.

Jangan sampai kita menggunakan oli mesin dengan API service lebih rendah dari yang sudah di tetapkan pabrikan karena bisa berdampak kurang baik buat ketahanan mesin untuk jangka waktu yang lama. Semisal oli untuk mesin dengan bahan bakar bensin akan mengunakan kode yang diawali dengan huruf “S” seperti SJ, SL, SM, SN.

Sedangkan untuk oli mesin diesel menggunakan kode yang diawali dengan huruf “C” seperti CD, CG, CF. Sehingga saat mobil Anda menggunakan mesin bensin, maka kita harus menggunakan oli mesin yang berkode API service  S, begitu juga sebaliknya untuk diesel pakainya API service  C.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X