Sensor oksigen perlu dibersihkan secara berkala menggunakan cairan khusus yang aman untuk sensor sensitif. Pembersihan ini juga sebaiknya dilakukan oleh mekanik professional. Berkendara dengan sensor oksigen yang kotor bisa menimbulkan masalah. Mulai dari konsumsi bahan bakar yang boros, hingga performa mobil yang menurun. Sensor oksigen yang kotor juga bisa membuat idle mobil jadi tidak stabil dan mobil terasa tersendat-sendat saat melaju.
Realitasonline.id | Salah satu komponen sensor penting yang ada di mesin mobil adalah sensor oksigen atau sensor O2. Sensor oksigen berguna untuk mengukur kadar oksigen dalam gas buang kendaraan, untuk mengukur efisiensi mesin. Mesin bensin bekerja dengan membakar campuran udara dan bahan bakar. Campuran ini perlu dibakar pada rasio yang tepat agar dapat bekerja se-efisien mungkin.
Rasio campuran bahan bakar dan oksigen bisa dikatakan boros, jika tidak ada cukup oksigen dalam campuran. Sebaliknya disebut irit jika ada terlalu banyak oksigen. Terlalu boros atau irit keduanya dapat menyebabkan emisi berbahaya dan berpotensi merusak mesin. Untuk itu diperlukan sensor oksigen sebagai input ke engine control unit (ECU), untuk bisa mengatur semburan bahan bakar ke ruang bakar. Tentunya agar tercipta rasio campuran bahan bakar dan oksigen yang ideal.
Baca Juga: Yuk Perhatikan Jarak Tempuh Wajar untuk Mobil Bekas: Apa yang Harus Anda Perhatikan?
Namun seiring usia, sensor oksigen akan kotor dan bisa berdampak pada hasil pembacaan yang tidak akurat. Ada tiga penyebab utama yang membuat sensor oksigen jadi kotor. Pertama adalah kerak karbon dari sisa pembakaran, kemudian akibat dari zat timbal pada bahan bakar, dan kontaminasi cairan coolant pada pembakaran.