Realitasonline.id - Ketika memutuskan untuk menjual mobil, banyak pemilik terkejut mengetahui bahwa harga jual kembali mobil mereka jauh lebih rendah dari ekspektasi.
Padahal, harga resale mobil sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kadang luput diperhatikan. Mengetahui faktor-faktor ini penting agar Anda bisa menjaga nilai kendaraan dan mendapatkan harga terbaik saat menjualnya kembali.
Berikut adalah faktor utama yang memengaruhi harga jual kembali mobil secara umum di pasar Indonesia.
Baca Juga: Kenapa Penjualan Mobil SUV Terus Naik? Ini Alasannya!
1. Merek dan Reputasi Mobil
Mobil dari merek ternama seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu umumnya memiliki nilai jual kembali yang lebih stabil. Hal ini karena kepercayaan konsumen terhadap kualitas, ketersediaan suku cadang, dan jaringan layanan purnajual yang luas. Mobil dari merek dengan reputasi rendah cenderung mengalami depresiasi harga yang lebih cepat.
2. Kondisi Fisik dan Mesin Mobil
Mobil dalam kondisi mulus, baik eksterior maupun interior, tentu lebih menarik di mata pembeli. Baret, penyok, atau interior kusam dapat menurunkan nilai jual secara signifikan. Begitu pula dengan kondisi mesin mobil yang rutin diservis dan memiliki riwayat servis lengkap (buku servis) akan dinilai lebih tinggi.
3. Kilometer Tempuh (Odometer)
Jumlah kilometer yang telah ditempuh menjadi indikator utama usia pakai mobil. Semakin tinggi angka odometer, semakin besar depresiasi harga yang terjadi. Mobil dengan jarak tempuh rendah menunjukkan pemakaian yang minim dan cenderung lebih awet.
Baca Juga: Tips Membeli Mobil Baru: Dari Showroom Hingga Test Drive
4. Tahun Produksi dan Model
Tahun produksi berperan besar dalam menentukan harga jual kembali. Mobil yang berusia lebih dari 5–7 tahun umumnya mengalami penurunan nilai yang tajam, terutama jika model tersebut sudah dihentikan produksinya atau digantikan dengan model baru.
5. Riwayat Kecelakaan atau Banjir
Mobil yang pernah mengalami kecelakaan besar atau terendam banjir akan mengalami penurunan harga drastis. Calon pembeli cenderung menghindari mobil bekas tabrakan karena dianggap berisiko dan sulit dijual kembali.
6. Warna dan Modifikasi
Warna netral seperti putih, hitam, dan silver biasanya lebih mudah dijual kembali. Sementara mobil dengan warna mencolok atau modifikasi ekstrem seperti ubahan velg, knalpot, atau audio berlebihan dapat mengurangi minat calon pembeli dan menurunkan harga jual.
Baca Juga: Cara Merawat Baterai Mobil Listrik agar Tahan Lama: Panduan Praktis untuk Pemilik EV
Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi harga jual kembali mobil bisa membantu Anda menjaga nilai kendaraan sejak awal kepemilikan. Rutin melakukan perawatan, menghindari modifikasi berlebihan, dan memilih merek yang punya nilai stabil adalah langkah bijak agar mobil Anda tetap bernilai tinggi saat dijual kembali. (KN)