Bagaimana Tren Desain Mobil Listrik, Pilih yang Futuristik atau Tetap Sederhana?

photo author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:47 WIB
Tren Desain Mobil Listrik Futuristik (Realitasonline/Canva)
Tren Desain Mobil Listrik Futuristik (Realitasonline/Canva)



Realitasonline.id - Perkembangan mobil listrik (EV) tidak hanya berfokus pada teknologi baterai dan efisiensi energi, tetapi juga menyentuh aspek desain eksterior maupun interior.

Tren desain mobil listrik saat ini menimbulkan perdebatan: apakah mobil listrik sebaiknya tampil dengan desain futuristik yang menonjolkan identitas baru, atau tetap mengusung desain sederhana agar mudah diterima oleh masyarakat luas?

Artikel ini akan membahas tren desain EV, kelebihan dan kekurangannya, serta prediksi arah perkembangan desain mobil listrik di masa depan.

Baca Juga: Tantangan Infrastruktur SPKLU di Kota Kecil dan Luar Jawa: Bisakah EV Berkembang Merata?


1. Mengapa Desain Mobil Listrik Berbeda?
Mobil listrik tidak lagi membutuhkan komponen besar seperti mesin pembakaran internal, radiator besar, atau knalpot. Hal ini memberi desainer kebebasan lebih dalam merancang bentuk kendaraan. Banyak produsen memanfaatkan kesempatan ini untuk menghadirkan desain yang lebih aerodinamis, minimalis, dan futuristik.

Namun, tidak semua produsen memilih arah yang sama. Ada juga yang tetap mempertahankan desain sederhana, mirip mobil konvensional, untuk membuat konsumen merasa familiar dan tidak ragu beralih ke EV.


2. Tren Desain Futuristik: Ikonik dan Berani
Banyak pabrikan EV memilih gaya futuristik untuk menegaskan identitas baru kendaraan listrik. Ciri khas desain ini antara lain:

• Lampu LED tipis dengan bentuk unik yang berbeda dari mobil konvensional.
• Bentuk bodi aerodinamis dengan tarikan garis tajam dan minim celah.
• Interior digital penuh layar sentuh, menggantikan tombol fisik.
• Material ramah lingkungan seperti daur ulang plastik atau kain sintetis berkelanjutan.

Contoh mobil listrik dengan desain futuristik:

• Tesla Cybertruck dengan desain kotak ekstrem yang menantang norma estetika mobil tradisional.
• Hyundai Ioniq 5, yang tampil retro-futuristik dengan gaya hatchback modern.
• Toyota bZ4X, SUV listrik dengan garis aerodinamis yang khas.

Baca Juga: Subsidi dan Insentif EV: Bagaimana Pengaruhnya pada Harga Jual dan Adopsi Masyarakat?

Kelebihan desain futuristik adalah menciptakan diferensiasi. Konsumen langsung mengenali mobil listrik karena tampilannya unik, sehingga memberi kesan eksklusif. Namun, kekurangannya adalah beberapa konsumen merasa desain ini terlalu “aneh” dan belum tentu sesuai selera pasar massal.


3. Tren Desain Sederhana: Familiar dan Mudah Diterima
Di sisi lain, ada produsen yang memilih tetap menghadirkan EV dengan desain sederhana, bahkan hampir identik dengan mobil konvensional. Tujuannya adalah membuat transisi ke EV lebih mulus bagi konsumen.

Ciri desain sederhana pada EV:
• Bentuk bodi mirip mobil bensin agar terasa familiar.
• Interior praktis dengan kombinasi layar digital dan tombol fisik.
• Fokus pada fungsi, bukan sekadar gaya.

Contoh mobil listrik dengan desain sederhana:
• Wuling Air EV, dengan desain kotak minimalis dan simpel untuk kebutuhan perkotaan.
• Nissan Leaf, hatchback listrik yang tidak jauh berbeda dari mobil kompak konvensional.
• BYD Dolphin, hatchback dengan gaya modern tapi tetap sederhana.
Kelebihan desain sederhana adalah lebih mudah diterima masyarakat luas dan cocok untuk pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Kekurangannya, mobil listrik ini bisa dianggap kurang ikonik atau tidak membedakan diri dari mobil berbahan bakar fosil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X