Realitasonline.id | Memilih oli yang tepat untuk kendaraan bukan sekadar urusan merek atau harga, melainkan keputusan teknis yang berdampak langsung pada performa dan umur mesin. Perbedaan karakteristik antara mesin diesel dan mesin bensin menuntut pemilik kendaraan untuk memahami kebutuhan pelumas masing-masing jenis agar tidak salah pilih dan berujung pada kerusakan komponen internal.
Mesin bensin umumnya bekerja pada putaran tinggi dengan suhu yang relatif lebih stabil. Oli untuk mesin bensin dirancang untuk memberikan pelumasan cepat, menjaga kebersihan ruang bakar, dan melindungi komponen dari gesekan saat mesin beroperasi dalam kondisi ringan hingga sedang. Formulasi oli bensin biasanya lebih encer, dengan viskositas rendah seperti SAE 5W-30 atau 10W-40, agar mampu mengalir cepat saat mesin baru dinyalakan dan tetap stabil saat suhu meningkat.
Sebaliknya, mesin diesel memiliki tekanan pembakaran yang jauh lebih tinggi dan menghasilkan torsi besar. Karakter ini membuat mesin diesel lebih rentan terhadap pembentukan kerak dan kontaminan dari proses pembakaran. Oleh karena itu, oli untuk mesin diesel diformulasikan dengan aditif pembersih dan penahan oksidasi yang lebih kuat. Viskositas oli diesel cenderung lebih tinggi, seperti SAE 15W-40 atau 20W-50, untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap gesekan dan keausan pada komponen yang bekerja di bawah beban berat.
Baca Juga: Cara Mengatasi Starter Motor yang Tidak Mau Menyala: Panduan Praktis untuk Pengendara
Selain viskositas, pemilik kendaraan juga perlu memperhatikan standar dan sertifikasi oli. Oli mesin bensin biasanya mengikuti standar API SN atau SP, sementara oli diesel mengacu pada API CI-4, CJ-4, atau bahkan CK-4 untuk mesin modern. Menggunakan oli dengan sertifikasi yang tidak sesuai bisa menyebabkan pelumasan tidak optimal, penurunan performa, dan bahkan kerusakan permanen pada mesin. Beberapa oli memang diklaim sebagai “universal” atau “multigrade”, namun tetap perlu disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan kendaraan.
Faktor lingkungan dan pola penggunaan kendaraan juga berpengaruh dalam pemilihan oli. Kendaraan yang sering digunakan di medan berat, seperti truk diesel yang melintasi jalur pegunungan atau motor bensin yang digunakan harian di perkotaan padat, membutuhkan oli dengan daya tahan tinggi terhadap suhu dan tekanan. Sementara kendaraan yang jarang digunakan atau hanya untuk jarak pendek mungkin lebih cocok dengan oli yang memiliki aditif anti-korosif dan stabilitas oksidasi tinggi.
Realitasonline.id mendorong pengendara untuk tidak hanya mengandalkan intuisi atau promosi saat memilih oli, tetapi juga memahami spesifikasi teknis dan kebutuhan mesin secara menyeluruh. Dengan oli yang tepat, mesin tidak hanya bekerja lebih efisien, tetapi juga lebih tahan lama dan hemat biaya perawatan. Dalam dunia otomotif, pelumas bukan sekadar cairan—ia adalah pelindung utama yang menjaga jantung kendaraan tetap berdetak dengan sempurna.