• Jangan Sering 100%
Hindari kebiasaan mengisi daya hingga penuh setiap hari. Idealnya, baterai dijaga pada kisaran 20–80%. Pengisian hingga 100% boleh dilakukan sesekali, misalnya saat hendak melakukan perjalanan jauh.
• Hindari Nol Persen
Membiarkan baterai habis total berulang kali akan mempercepat degradasi. Biasakan mengisi daya saat kapasitas baterai masih tersisa 20–30%.
• Gunakan Charger Resmi
Charger bawaan pabrikan sudah dirancang sesuai spesifikasi baterai. Penggunaan charger tidak resmi berisiko menimbulkan panas berlebih atau kerusakan pada sel baterai.
• Perhatikan Fast Charging
Fitur fast charging memang praktis, tetapi terlalu sering menggunakannya bisa membuat suhu baterai naik drastis. Sebaiknya kombinasikan dengan slow charging untuk penggunaan harian.
Baca Juga: Cara Kerja dan Bagaimana Perbedaan Rem Regeneratif Mobil Listrik dan Rem Mobil Biasa
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Banyak pemilik mobil listrik yang tanpa sadar melakukan kebiasaan buruk berikut:
• Mengabaikan Update Software
Beberapa pabrikan merilis pembaruan sistem manajemen baterai. Mengabaikan update bisa membuat performa baterai tidak optimal.
• Jarang Digunakan
Mobil listrik yang jarang dipakai juga bisa mengalami penurunan kapasitas baterai. Disarankan untuk tetap mengendarainya secara rutin agar sirkulasi energi tetap stabil.
• Mengisi di Tempat Panas
Hindari charging di bawah terik matahari langsung. Suhu tinggi memperburuk kondisi baterai selama pengisian.
Merawat baterai mobil listrik di tahun 2025 bukanlah hal rumit, tetapi membutuhkan kedisiplinan. Dengan menjaga suhu, menerapkan pola charging yang tepat, serta menghindari kesalahan umum, umur baterai bisa lebih panjang dan performanya tetap efisien. Mengingat baterai adalah komponen paling mahal, perawatan yang benar akan menjadi investasi besar bagi kenyamanan dan efisiensi mobil listrik Anda. (KN)