Realitasonline.id | Aki mobil yang tekor di tengah perjalanan seringkali menjadi mimpi buruk, dan solusi cepat yang terlintas di benak adalah melakukan jumper aki. Proses jumper atau menyambungkan daya dari aki mobil lain memang efektif untuk menghidupkan mesin saat darurat. Namun, proses ini melibatkan arus listrik tinggi dan dapat menimbulkan bahaya seperti percikan api, ledakan kecil, bahkan merusak sistem kelistrikan (ECU) mobil Anda jika dilakukan dengan prosedur yang salah. Memahami langkah-langkah jumper yang benar dan aman adalah keahlian wajib bagi setiap pemilik mobil.
Hal pertama yang harus disiapkan adalah kabel jumper yang berkualitas baik dan mobil penolong dengan tegangan aki yang sama (12 Volt). Pastikan kedua mobil diposisikan berdekatan tetapi tidak bersentuhan, dan mesin mobil penolong harus dimatikan sebelum proses penyambungan kabel dimulai. Keselamatan adalah prioritas, hindari area di sekitar aki yang mungkin mengeluarkan gas hidrogen, terutama pada aki basah.
Baca Juga: Kiamat Mini Aki Mobil: Kenali Tanda-tanda Awal Sebelum Mogok di Tengah Jalan!
Proses penyambungan kabel harus mengikuti urutan yang ketat, dimulai dari kutub positif (+) ke kutub negatif (−) dengan hati-hati. Pertama, sambungkan ujung kabel merah (positif) ke terminal positif (+) pada aki mobil yang mogok. Kedua, sambungkan ujung kabel merah yang satunya ke terminal positif (+) pada aki mobil penolong. Dengan demikian, kedua terminal positif telah terhubung dengan aman.
Langkah krusial berikutnya adalah penyambungan kabel hitam (negatif). Ketiga, sambungkan ujung kabel hitam ke terminal negatif (−) pada aki mobil penolong. Keempat, dan ini bagian yang sering salah, JANGAN sambungkan ujung kabel hitam terakhir ke terminal negatif (−) pada aki mobil yang mogok. Sebaliknya, sambungkan ujung kabel hitam ini ke bagian logam body mobil yang mogok yang tidak dicat dan jauh dari aki. Titik ini berfungsi sebagai ground atau massa. Tujuannya adalah untuk mengalihkan percikan api (yang mungkin terjadi saat koneksi terakhir dibuat) menjauh dari aki, di mana terdapat risiko penumpukan gas hidrogen yang mudah terbakar.
Setelah semua kabel terhubung dengan benar, barulah Anda dapat menghidupkan mesin mobil penolong. Biarkan mesin mobil penolong menyala selama beberapa menit untuk mengisi sedikit daya ke aki yang mogok. Kemudian, coba hidupkan mesin mobil yang mogok. Jika mesin berhasil menyala, cabut kabel jumper dengan urutan terbalik dari saat memasangnya, yaitu: cabut kabel hitam dari ground, lalu kabel hitam dari mobil penolong, diikuti kabel merah dari mobil penolong, dan terakhir kabel merah dari aki yang mogok. Segera kendarai mobil yang mogok selama minimal 20-30 menit agar alternator dapat mengisi daya aki secara optimal. Jika mobil tetap tidak mau menyala, kemungkinan masalahnya bukan hanya pada aki, melainkan pada komponen lain seperti starter atau alternator.