Bukan Cuma Starter! Ini Peran Penting Sistem Manajemen Baterai (BMS) pada Aki Mobil Hybrid

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 17:05 WIB
Aki mobil yang terawat dengan baik bikin perjalanan selalu lancar tanpa khawatir mogok. (Realitasonline.id/Istimewa)
Aki mobil yang terawat dengan baik bikin perjalanan selalu lancar tanpa khawatir mogok. (Realitasonline.id/Istimewa)

Realitasonline.id | Mobil hybrid dan mobil listrik telah mengubah paradigma kebutuhan kelistrikan dalam kendaraan. Jika pada mobil konvensional aki hanya bertugas untuk starter dan menyuplai daya ke aksesori, peran aki pada kendaraan hybrid jauh lebih kompleks dan kritikal, menjadikannya komponen yang memerlukan "otak" khusus untuk mengatur kinerjanya. Inilah peran vital dari Sistem Manajemen Baterai (Battery Management System/BMS), sebuah teknologi canggih yang memastikan aki, khususnya aki tegangan tinggi (High Voltage/HV), beroperasi pada efisiensi puncak dan umur pakai yang panjang.

Peran utama BMS pada mobil hybrid jauh melampaui sekadar monitoring voltase. Tugas pertamanya adalah mengoptimalkan pengisian dan pengosongan daya. Dalam mobil hybrid, aki HV secara konstan diisi ulang oleh mesin bensin dan dikosongkan untuk menggerakkan motor listrik atau sistem pengereman regeneratif. BMS memastikan bahwa proses charge dan discharge ini terjadi dalam batas aman, mencegah overcharging (pengisian berlebih) yang bisa merusak sel baterai dan deep discharging (pengosongan dalam) yang dapat memendekkan umur aki secara drastis. Dengan menjaga tingkat State of Charge (SOC) aki selalu berada dalam rentang optimal (misalnya 40% hingga 80%), BMS menjaga kesehatan kimiawi sel baterai.

Baca Juga: Mengenal Teknologi AGM dan EFB: Standar Baru Aki Mobil Modern dengan Fitur Start-Stop

Selain itu, BMS berfungsi sebagai pengontrol suhu. Aki hybrid sangat sensitif terhadap panas dan dingin. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan degradasi sel yang cepat dan bahkan risiko keamanan, sementara suhu yang terlalu rendah mengurangi efisiensi daya. BMS bekerja sama dengan sistem pendingin dan pemanas baterai mobil (liquid cooling atau air cooling) untuk menjaga suhu seluruh modul baterai tetap stabil pada rentang yang ideal. Dengan kontrol suhu yang presisi ini, BMS tidak hanya mencegah kerusakan, tetapi juga memastikan aki selalu siap memberikan daya penuh kapan pun motor listrik membutuhkannya, baik untuk akselerasi maupun pengereman.

Terakhir, BMS berfungsi sebagai diagnosis dan keamanan. Sistem ini terus memantau ribuan sel baterai (pada aki HV) secara individual, mencari adanya sel yang kinerjanya menurun, resistensi tinggi, atau ketidakseimbangan tegangan. Jika terdeteksi adanya anomali atau potensi bahaya seperti korsleting, BMS memiliki kemampuan untuk mengisolasi atau bahkan memutus aliran daya secara instan (safety shut-off). Singkatnya, BMS adalah penjaga, pengatur, dan sekaligus dokter bagi aki mobil hybrid, memastikan bahwa sumber daya listrik yang mahal dan vital ini bekerja dengan efisien, aman, dan memiliki umur pakai yang maksimal.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X