Realitasonline.id | Aki mobil adalah sumber utama tenaga listrik yang menghidupkan berbagai komponen penting seperti starter, lampu, sistem audio, dan perangkat elektronik lainnya. Meski bentuknya kecil dan sering kali tersembunyi di balik kap mesin, aki memiliki peran vital dalam memastikan mobil dapat berfungsi dengan baik setiap saat. Sayangnya, banyak pengendara yang baru menyadari pentingnya perawatan aki ketika mobil tiba-tiba tidak bisa dinyalakan. Padahal, menjaga aki tetap awet bukanlah hal yang rumit, asalkan dilakukan dengan konsisten dan penuh perhatian.
Salah satu kunci utama dalam menjaga keawetan aki adalah memastikan mobil digunakan secara rutin. Mobil yang jarang dipakai berisiko mengalami penurunan daya aki karena tidak ada proses pengisian ulang dari alternator. Jika mobil harus diparkir dalam waktu lama, sebaiknya mesin dinyalakan secara berkala agar aki tetap aktif dan tidak kehilangan daya secara drastis. Dalam beberapa kasus, mencabut kabel negatif aki saat mobil tidak digunakan dalam jangka panjang juga bisa menjadi langkah preventif yang bijak.
Baca Juga: Trik Mengemudi Mobil Manual di Jalanan Menanjak
Selain penggunaan rutin, kebersihan terminal aki juga perlu diperhatikan. Terminal yang kotor atau berkarat dapat mengganggu aliran listrik dan mempercepat kerusakan. Membersihkan terminal dengan sikat kawat dan cairan khusus anti-karat akan membantu menjaga koneksi tetap optimal. Pastikan juga kabel-kabel terpasang dengan erat dan tidak longgar, karena koneksi yang tidak stabil bisa menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan mobil.
Pengecekan tegangan aki secara berkala merupakan langkah penting lainnya. Aki yang sehat biasanya memiliki tegangan antara 12,4 hingga 12,7 volt saat mesin mati, dan bisa mencapai 13,7 hingga 14,7 volt saat mesin menyala. Penggunaan voltmeter atau multimeter sederhana dapat membantu pengendara memantau kondisi aki secara mandiri. Jika tegangan menunjukkan angka di bawah standar, itu bisa menjadi tanda bahwa aki mulai melemah dan perlu diperiksa lebih lanjut.
Penggunaan perangkat elektronik di dalam mobil juga perlu dikontrol. Menyalakan AC, audio, atau lampu dalam waktu lama saat mesin mati akan menguras daya aki secara signifikan. Kebiasaan seperti ini, jika dilakukan berulang, bisa memperpendek usia aki. Oleh karena itu, sebaiknya semua perangkat listrik dimatikan sebelum mesin dimatikan, dan hindari penggunaan berlebihan saat mobil tidak sedang berjalan.
Terakhir, pemilihan jenis aki yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan sangat menentukan daya tahan dan performa. Aki kering dan aki basah memiliki karakteristik berbeda, dan masing-masing membutuhkan perlakuan khusus. Konsultasikan dengan teknisi atau bengkel terpercaya untuk memastikan jenis aki yang digunakan benar-benar kompatibel dengan sistem kelistrikan mobil Anda.
Menjaga aki mobil tetap awet bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal kebiasaan berkendara yang bijak dan penuh perhatian. Dengan perawatan yang sederhana namun konsisten, pengendara bisa menghindari kejadian tak terduga seperti mobil mogok di tengah jalan atau kerusakan sistem elektronik. Aki yang sehat adalah fondasi dari kendaraan yang responsif, efisien, dan siap digunakan kapan saja.