Potensi Industri Daur Ulang Baterai sebagai Peluang Ekonomi Baru di Indonesia

photo author
- Selasa, 30 September 2025 | 21:00 WIB
Baterai Mobil Listrik (Realitasonline/canva)
Baterai Mobil Listrik (Realitasonline/canva)

Realitasonline.id | Perkembangan kendaraan listrik dan perangkat elektronik berbasis baterai telah membuka peluang besar bagi Indonesia untuk membangun industri daur ulang baterai sebagai sektor ekonomi baru yang berkelanjutan. Di tengah meningkatnya permintaan terhadap baterai lithium-ion dan sejenisnya, muncul tantangan serius terkait limbah dan keberlanjutan pasokan bahan baku. Namun, di balik tantangan tersebut, tersimpan potensi ekonomi yang belum sepenuhnya digarap: daur ulang baterai sebagai sumber material strategis dan lapangan kerja baru.

Baca Juga: Strategi Pengelolaan Limbah Baterai Kendaraan Listrik Secara Berkelanjutan

Industri daur ulang baterai memiliki nilai tambah tinggi karena mampu mengekstraksi kembali logam-logam penting seperti litium, kobalt, nikel, dan mangan dari baterai bekas. Material ini sangat dibutuhkan dalam produksi baterai baru, dan harganya terus meningkat seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik global. Dengan membangun fasilitas daur ulang yang efisien dan ramah lingkungan, Indonesia tidak hanya bisa mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, tetapi juga memperkuat posisi dalam rantai pasok industri energi terbarukan.

Potensi ekonomi dari sektor ini juga mencakup penciptaan lapangan kerja baru di bidang teknologi hijau, pengelolaan limbah, dan manufaktur berkelanjutan. Dari proses pengumpulan, pemrosesan, hingga rekondisi baterai, dibutuhkan tenaga kerja terampil dan sistem logistik yang terintegrasi. Hal ini membuka peluang bagi pelatihan vokasi, pengembangan UMKM berbasis daur ulang, serta kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga pendidikan untuk mencetak SDM yang siap menghadapi tantangan industri masa depan.

Indonesia sebagai negara dengan populasi besar dan pertumbuhan kendaraan listrik yang mulai meningkat memiliki posisi strategis untuk menjadi pusat daur ulang baterai di kawasan Asia Tenggara. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, insentif investasi, dan regulasi yang mendukung ekonomi sirkular, industri ini bisa berkembang pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional. Selain itu, pengembangan teknologi lokal dalam proses daur ulang akan memperkuat kemandirian industri dan mendorong inovasi dalam pengelolaan sumber daya.

Namun, agar potensi ini benar-benar terwujud, diperlukan ekosistem yang mendukung. Mulai dari sistem pengumpulan baterai bekas yang terorganisir, fasilitas daur ulang yang memenuhi standar lingkungan, hingga regulasi yang mewajibkan produsen untuk bertanggung jawab terhadap siklus hidup produknya. Edukasi publik tentang pentingnya pengembalian baterai bekas dan bahaya limbah elektronik juga harus menjadi bagian dari strategi nasional.

Industri daur ulang baterai bukan hanya solusi terhadap masalah limbah, tetapi juga peluang emas untuk membangun ekonomi hijau yang inklusif dan berdaya saing. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berorientasi jangka panjang, Indonesia bisa menjadikan sektor ini sebagai tulang punggung baru dalam transformasi ekonomi menuju era energi bersih dan berkelanjutan.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X