Realitasonline.id | Di tengah transformasi industri otomotif menuju era elektrifikasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik. Meski selama ini sektor ini didominasi oleh perusahaan besar dan teknologi tinggi, kenyataannya banyak ruang yang bisa diisi oleh UMKM, mulai dari rantai pasok komponen, layanan pendukung, hingga edukasi dan distribusi produk berbasis energi terbarukan. Peran UMKM bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai penggerak lokal yang mampu memperluas akses dan mempercepat adopsi kendaraan listrik di berbagai lapisan masyarakat.
Salah satu kontribusi utama UMKM adalah dalam penyediaan komponen pendukung kendaraan listrik, seperti casing baterai, sistem pendingin sederhana, kabel, konektor, dan modul elektronik. Dengan dukungan pelatihan teknis dan kemitraan industri, UMKM dapat memproduksi komponen berkualitas yang sesuai standar, sekaligus membuka lapangan kerja baru di sektor manufaktur hijau. Di sisi lain, UMKM juga berperan dalam perakitan dan rekondisi baterai bekas, yang menjadi bagian penting dari ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah berkelanjutan.
Baca Juga: Peluang Ekspor Komponen Baterai Daur Ulang ke Pasar Global
Selain produksi, UMKM juga memiliki potensi besar dalam layanan purna jual kendaraan listrik. Bengkel lokal yang bertransformasi menjadi pusat servis kendaraan listrik dapat menyediakan perawatan baterai, sistem kelistrikan, dan perangkat lunak kendaraan. Dengan dukungan pelatihan dan sertifikasi, UMKM di bidang otomotif bisa menjadi ujung tombak dalam membangun kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik, terutama di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan servis resmi produsen besar.
Distribusi dan edukasi juga menjadi ruang strategis bagi UMKM. Toko-toko lokal, komunitas otomotif, dan platform digital berbasis UMKM dapat menjadi agen promosi kendaraan listrik dan teknologi baterai kepada masyarakat. Mereka bisa menyediakan informasi, simulasi penggunaan, dan bahkan layanan uji coba kendaraan listrik secara langsung. Peran ini sangat penting untuk menjembatani kesenjangan informasi dan membangun literasi teknologi di tingkat akar rumput.
Agar UMKM dapat berperan optimal dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik, diperlukan dukungan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah perlu menyediakan insentif, akses pembiayaan, dan program inkubasi teknologi bagi UMKM yang ingin masuk ke sektor ini. Kolaborasi antara UMKM, lembaga riset, dan perusahaan besar juga harus difasilitasi agar terjadi transfer teknologi dan peningkatan kapasitas produksi. Tanpa dukungan sistemik, potensi UMKM akan sulit berkembang di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Peran UMKM dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal demokratisasi teknologi dan pembangunan berkelanjutan. Dengan memberdayakan UMKM, Indonesia bisa memperluas dampak positif dari transisi energi, menciptakan lapangan kerja hijau, dan memperkuat ketahanan industri nasional. UMKM bukan sekadar pelengkap, tetapi mitra strategis dalam mewujudkan mobilitas masa depan yang inklusif dan berdaya saing.