Realitasonline.id | Hyundai Ioniq 6 bukan hanya sekadar mobil listrik dengan desain futuristik, tapi juga punya rahasia teknologi di balik efisiensinya.
Salah satu yang jarang dijelaskan adalah regeneratif braking, sebuah sistem yang memanfaatkan pengereman untuk mengisi baterai.
Saat pedal rem diinjak, motor listrik diubah fungsinya menjadi generator, menghasilkan energi listrik dari momentum roda yang melambat.
Energi itu kemudian dikirim kembali ke baterai utama. Jadi, setiap kali pengemudi melambat, baterai justru mendapat tambahan daya.
Teknologi ini membuat perjalanan lebih hemat energi, apalagi di kondisi lalu lintas padat dengan stop-and-go seperti kota besar.
Banyak pengguna baru terkejut saat tahu, bahwa semakin sering mobil melambat dengan sistem ini, semakin tinggi efisiensi energi yang didapat.
Baca Juga: Sambil Ngopi, Kajari Binjai Dr Iwan Setiawan Tatap Muka dengan Kalangan Media
Hyundai Ioniq 6 bahkan memungkinkan pengaturan level pengereman regeneratif lewat paddle shifter di belakang setir.
Dengan begitu, pengemudi bisa memilih seberapa besar efek pengereman dan seberapa banyak energi yang akan dikembalikan ke baterai.
Fitur ini disebut i-Pedal, yang memungkinkan mobil dikendarai hanya dengan satu pedal, gas saja, karena pengereman otomatis ikut aktif.
Baca Juga: Tekan Inflasi, Ini Upaya Bank Indonesia Pematangsiantar
Di jalan menurun, regeneratif braking bekerja optimal. Energi yang biasanya hilang sebagai panas, kini disulap jadi tambahan daya baterai.
Tak heran, Hyundai mengklaim jarak tempuh Ioniq 6 bisa lebih panjang dibanding EV lain di kelasnya berkat efisiensi ini.