Namun, tidak semua pengemudi nyaman di awal. Sensasi pengeremannya terasa berbeda dibanding mobil bensin biasa.
Baca Juga: BRI Akselerasi Penyaluran KPR FLPP: Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah
Perlu adaptasi, karena pedal rem terasa lebih “berat” di beberapa mode regeneratif. Tapi setelah terbiasa, justru jadi lebih praktis.
Selain efisiensi, fitur ini juga mengurangi keausan rem cakram. Karena pengereman lebih sering dilakukan oleh motor listrik, bukan kampas rem.
Artinya, biaya perawatan jangka panjang juga lebih murah. Inilah keuntungan tersembunyi yang jarang dibahas secara detail.
Baca Juga: Komitmen Pemberantasan Narkoba, Polda Sumut Sikat 7 THM Dirobohkan
Hyundai memberikan kebebasan penuh untuk menyesuaikan level regen. Dari yang sangat halus, sampai yang agresif untuk hemat energi maksimal.
Bahkan ada mode otomatis yang memanfaatkan radar depan. Saat mobil mendekati kendaraan lain, sistem menyesuaikan regen sesuai kebutuhan.
Teknologi ini bikin pengalaman berkendara terasa lebih pintar, karena mobil seolah membaca situasi lalu lintas dan membantu pengemudi.
Baca Juga: Wali Kota Padangsidimpuan Ajak Warga Bayar Pajak Tepat Waktu
Pada akhirnya, regeneratif braking bukan sekadar fitur tambahan, tapi kunci efisiensi yang membuat Hyundai Ioniq 6 jadi EV unggulan.
Dengan memahami cara kerjanya, pemilik bisa memanfaatkan sepenuhnya, bukan hanya untuk jarak tempuh lebih panjang, tapi juga kenyamanan berkendara (EF).