Realitasonline.id | Ketika banyak produsen mobil dunia tengah berjuang menghadapi permintaan pasar yang menurun, Chery Automobile justru menunjukkan performa luar biasa. Di tengah kondisi industri otomotif global yang lesu, produksi Chery melesat hingga 189% pada 2025, menjadikannya salah satu pabrikan asal Tiongkok yang paling agresif dan inovatif.
Keberhasilan ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari strategi matang yang berfokus pada inovasi teknologi, efisiensi produksi, serta ekspansi pasar internasional.
Artikel ini akan mengulas strategi sukses Chery dalam mempertahankan pertumbuhan, bahkan saat kompetitor mengalami stagnasi.
Baca Juga: Honda BR-V 2025: SUV Keluarga 7 Penumpang dengan Desain Semakin Modern, Fitur Canggih Setara Mobil Mewah, dan Harga Terbaru yang Tetap Terjangkau
1. Inovasi Produk Jadi Kunci Pertumbuhan
Dalam dunia otomotif modern, inovasi adalah segalanya. Chery memahami hal ini dengan sangat baik. Selama beberapa tahun terakhir, pabrikan asal Wuhu, Tiongkok, ini terus memperbarui lini produknya dengan mobil berdesain modern dan teknologi tinggi.
Model seperti Omoda 5, Tiggo 8 Pro, dan eQ7 menjadi simbol transformasi Chery dari produsen mobil murah menjadi merek global berteknologi maju.
Inovasi ini tidak hanya tampak pada tampilan eksterior yang futuristik, tetapi juga pada fitur-fitur canggih seperti sistem bantuan pengemudi (ADAS), konektivitas pintar, dan teknologi elektrifikasi.
Langkah Chery untuk mengembangkan mobil listrik dan hybrid juga menjadi faktor utama di balik lonjakan produksinya.
Saat tren global mengarah pada kendaraan ramah lingkungan, Chery berhasil membaca peluang dan mempercepat transisi menuju mobil listrik (EV) dengan menghadirkan model-model kompetitif di segmen tersebut.
2. Efisiensi Produksi dan Teknologi Manufaktur Canggih
Salah satu faktor terbesar yang membuat Chery bisa tumbuh pesat di tengah kondisi pasar yang sulit adalah efisiensi produksi.
Chery menerapkan konsep “Smart Manufacturing” yang memadukan otomasi, robotik, dan kecerdasan buatan (AI) di lini pabriknya.
Dengan sistem ini, proses perakitan menjadi lebih cepat, presisi meningkat, dan biaya produksi bisa ditekan.
Hasilnya, Chery mampu menjaga harga jual tetap kompetitif tanpa mengorbankan kualitas.
Selain itu, perusahaan juga memperluas kolaborasi dengan pemasok global untuk memastikan rantai pasok (supply chain) berjalan stabil, terutama di tengah krisis chip dan logistik yang sempat mengguncang industri otomotif dunia.
3. Strategi Ekspansi Global yang Agresif
Tidak berhenti di pasar domestik, Chery secara agresif menembus pasar internasional.
Kini, merek ini telah hadir di lebih dari 80 negara, termasuk kawasan Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.