9 Tahun Bersama Toyota Kijang Innova Reborn 2.0 G AT 2016: Curhat Pemilik Tentang Ketangguhan, Kenyamanan, dan Realita di Balik MPV Legendaris

1. Kenyamanan dan interior
Selama sembilan tahun, banyak yang mengakui kenyamanan kabin masih terasa baik.

Jok empuk, ruang kaki lega, dan pendingin udara tetap kuat meskipun usia mobil sudah lama.

Suspensinya empuk untuk ukuran mobil ladder frame, walau agak limbung saat menikung cepat.

2. Mesin dan performa
Mesin bensin 2.0 masih halus dan responsif, tapi tenaganya terasa kurang jika mobil penuh penumpang atau menanjak.

Transmisi otomatisnya halus dan jarang bermasalah asalkan rutin servis. Untuk penggunaan dalam kota, tarikan bawah terasa cukup, tapi konsumsi bensin cenderung boros, terutama di lalu lintas padat.

3. Keawetan dan perawatan
Selama hampir satu dekade, mayoritas pemilik hanya mengalami perawatan rutin seperti ganti oli, kampas rem, dan busi.

Mesin jarang rewel. Spare part mudah ditemukan dan banyak bengkel umum yang bisa menangani. Mobil ini dianggap “bandel” dan jarang mogok.

4. Biaya operasional
Biaya perawatan tergolong ringan untuk ukuran MPV besar. Namun konsumsi bensin menjadi catatan utama karena bisa dibilang tidak ekonomis dibanding versi diesel.

5. Fitur dan teknologi
Untuk varian G tahun 2016, fitur standar saja, belum ada sistem keselamatan canggih.

Namun head unit, AC digital, dan kontrol kabin tetap fungsional dengan baik meski usia sudah panjang.

6. Kekurangan umum
Beberapa pemilik mengeluhkan bantingan agak keras di jalan jelek, konsumsi bensin tinggi, dan suara mesin agak kasar saat sudah tua.

Selain itu, interior mulai terdengar bunyi-bunyi kecil karena umur.

Setelah sembilan tahun, Toyota Kijang Innova Reborn 2.0 G AT 2016 masih dianggap mobil keluarga yang sangat andal, nyaman, dan awet.