Harga Mobil Bekas 2025 Naik Lagi? Ini Penyebab dan Cara Dapat Unit Murah Berkualitas

photo author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 15:51 WIB
 Keterangan foto: Mobil Bekas (Realitasonline/ canva)
Keterangan foto: Mobil Bekas (Realitasonline/ canva)

Realitasonline.id - Harga mobil bekas di Indonesia 2025 terus naik hingga 10%. Ketahui penyebab utama kenaikannya dan simak tips membeli mobil bekas murah tapi tetap berkualitas agar tidak rugi.

1. Lonjakan Harga Mobil Bekas di 2025

Tahun 2025 menjadi periode yang menarik untuk pasar otomotif Indonesia. Meski banyak produsen gencar meluncurkan mobil baru, harga mobil bekas justru mengalami kenaikan cukup tajam.
Berdasarkan laporan dari OLX Autos dan Carmudi, rata rata harga mobil bekas naik antara 7 hingga 10 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan paling signifikan terjadi pada segmen MPV dan city car, dua kategori yang paling diminati masyarakat karena fungsional dan hemat bahan bakar. Toyota Avanza, Honda Brio, dan Suzuki Ertiga menjadi contoh mobil bekas yang harganya tetap tinggi karena permintaan terus meningkat.

Baca Juga: 5 Mobil Bekas Paling Dicari di Indonesia 2025: Apakah Avanza Masih Raja Jalanan?

2. Penyebab Harga Mobil Bekas Naik di 2025

a. Harga Mobil Baru Melambung
Salah satu penyebab utama kenaikan harga mobil bekas adalah naiknya harga mobil baru. Kenaikan biaya produksi, inflasi, serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat harga mobil baru tidak lagi terjangkau bagi sebagian besar konsumen. Akibatnya, banyak pembeli beralih ke pasar mobil bekas sebagai alternatif yang lebih masuk akal.

b. Biaya Produksi dan Distribusi Meningkat
Krisis logistik global belum sepenuhnya pulih sejak pandemi, sehingga biaya transportasi dan bahan baku untuk mobil baru meningkat. Stok di dealer pun terbatas, dan waktu inden lebih lama. Konsumen yang tidak ingin menunggu berbulan bulan akhirnya memilih mobil bekas yang langsung tersedia.

c. Mobil Listrik Belum Jadi Pilihan Utama
Meskipun tren kendaraan listrik semakin populer, banyak konsumen masih ragu karena keterbatasan infrastruktur pengisian daya dan harga awal yang tinggi. Mobil konvensional bekas masih menjadi pilihan utama, terutama di rentang harga Rp100–200 juta.

Baca Juga: Sukses Meriahkan KNO 90's Autoshow, Bandara Kualanamu Tampilkan Koleksi 200-an Mobil Klasik Era 1990

d. Nilai Jual Mobil Jepang Stabil
Mobil produksi Jepang seperti Toyota, Honda, dan Suzuki terkenal awet, mudah dirawat, dan memiliki ketersediaan suku cadang yang melimpah. Karena alasan itu, model model seperti Avanza, Brio, dan Ertiga tetap diminati dan tidak mengalami penurunan harga signifikan meskipun sudah berumur beberapa tahun.

3. Dampak Kenaikan Harga bagi Konsumen
Kenaikan harga mobil bekas membuat banyak calon pembeli harus menyesuaikan kembali anggaran. Misalnya, mobil yang sebelumnya bisa dibeli dengan harga Rp120 juta kini mungkin sudah naik menjadi Rp 135 juta. Selain itu, kenaikan harga juga berdampak pada biaya kredit, karena lembaga pembiayaan menyesuaikan tenor dan bunga untuk menjaga margin keuntungan.
Namun disisi lain, bagi pemilik mobil yang ingin menjual kendaraannya, situasi ini bisa menjadi peluang. Nilai jual kembali (resale value) meningkat, sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan tahun tahun sebelumnya.

4. Cara Mendapatkan Mobil Bekas Murah Tapi Berkualitas

a. Cek Riwayat Servis dan Dokumen Lengkap
Pastikan mobil memiliki buku servis resmi dan dokumen kendaraan yang sah seperti BPKB dan STNK. Mobil dengan riwayat perawatan di bengkel resmi biasanya lebih terjamin kondisinya dan lebih mudah dijual kembali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X