Tekan Biaya Bensin! 7 Trik Sederhana Mengemudi Mobil Matic Agar Super Irit di Perkotaan

photo author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 14:51 WIB
 Mobil Bensin (Realitasonline/Canva)
Mobil Bensin (Realitasonline/Canva)

   

Realitasonline.id | Memiliki mobil bertransmisi otomatis atau matic di tengah padatnya lalu lintas perkotaan memang memberikan kenyamanan tak ternilai. Kaki kiri yang "pensiun" dari pedal kopling membuat aktivitas stop-and-go di kemacetan tidak lagi melelahkan. Namun, kenyamanan ini seringkali harus dibayar dengan anggapan bahwa mobil matic lebih boros bahan bakar dibandingkan saudaranya yang manual. Padahal, stigma boros tersebut tidak sepenuhnya benar dan bisa diatasi dengan mengubah sedikit kebiasaan mengemudi Anda. Ada beberapa trik sederhana yang jika diterapkan secara konsisten, terbukti ampuh menekan konsumsi bensin dan membuat mobil matic Anda menjadi super irit.

Kunci utama untuk menghemat bahan bakar pada mobil matic terletak pada gaya mengemudi yang halus, atau sering disebut sebagai eco driving. Banyak pengemudi tidak sadar bahwa cara mereka menginjak pedal gas sangat mempengaruhi efisiensi. Hindari menghentak pedal gas secara mendadak saat mulai berjalan. Lakukan akselerasi secara perlahan dan berurutan, biarkan transmisi berpindah gigi dengan mulus pada putaran mesin (RPM) yang rendah. Begitu pula saat pengereman, lakukan secara antisipatif dan gradual, bukan mengerem mendadak. Mengemudi agresif dengan akselerasi dan deselerasi yang kasar adalah musuh terbesar penghematan bahan bakar.

Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ini Fungsi Tersembunyi Tombol 'Shift Lock' di Mobil Matic Anda

Untuk mendukung teknik berkendara halus, menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan adalah sebuah keharusan. Ini bukan hanya soal keamanan, tapi juga soal efisiensi. Dengan jarak yang cukup, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk mengantisipasi pergerakan lalu lintas. Saat mobil di depan melambat, Anda cukup mengangkat kaki dari pedal gas dan membiarkan mobil meluncur (coasting) untuk mengurangi kecepatan secara alami, alih-alih langsung menginjak rem yang kemudian disusul injakan gas lagi. Aktivitas rem-gas-rem-gas yang berulang kali inilah yang menguras bensin di perkotaan.

Faktor lain yang sering diabaikan adalah kondisi idle atau stasioner. Saat terjebak macet parah atau berhenti di lampu merah yang durasinya sangat lama, membiarkan mesin menyala terus-menerus akan membuang bahan bakar secara percuma. Jika Anda memprediksi akan berhenti lebih dari satu menit, pertimbangkan untuk mematikan mesin. Selain itu, bijaklah dalam menggunakan Air Conditioner (AC). Kompresor AC membebani kinerja mesin, yang berimbas langsung pada konsumsi bensin. Gunakan AC pada suhu yang sejuk dan kecepatan kipas yang wajar, tidak perlu selalu disetel pada suhu terdingin dengan kipas maksimal.

Momentum kendaraan adalah teman Anda dalam menghemat BBM. Saat kecepatan jelajah yang ideal sudah tercapai, usahakan untuk mempertahankannya dengan injakan gas yang konstan dan minimal. Setiap kali Anda kehilangan momentum dan harus berakselerasi ulang, mesin membutuhkan tenaga ekstra. Hal ini juga berkaitan dengan beban yang dibawa. Pastikan Anda tidak membawa barang-barang yang tidak perlu di dalam bagasi. Semakin berat beban mobil, semakin keras pula mesin bekerja untuk menggerakkannya.

Trik mengemudi irit tidak akan berjalan maksimal jika kondisi mobil tidak prima. Dua hal sepele namun krusial adalah tekanan ban dan filter udara. Pastikan tekanan angin ban Anda selalu sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Ban yang kempis akan meningkatkan hambatan gulir (rolling resistance) secara signifikan, membuat mesin bekerja ekstra keras hanya untuk membuat mobil bergerak. Selain itu, filter udara yang bersih memastikan pasokan udara ke ruang bakar lancar dan pembakaran menjadi efisien.

Menerapkan gabungan dari kebiasaan-kebiasaan ini mungkin memerlukan sedikit adaptasi di awal. Namun, dengan konsistensi, Anda tidak hanya akan menghemat pengeluaran untuk bahan bakar secara signifikan, tetapi juga berkontribusi pada komponen mobil yang lebih awet, seperti kampas rem dan mesin, karena gaya berkendara yang lebih santun dan terukur.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X