Realitasonline.id | Mencuci mobil sendiri di rumah adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, tidak hanya untuk menjaga kebersihan dan penampilan kendaraan, tetapi juga sebagai bentuk terapi relaksasi bagi sebagian pemilik. Dengan mencuci sendiri, kita bisa menghemat biaya dan mengontrol kualitas pembersihan. Namun, tanpa disadari, banyak pemilik mobil yang melakukan kebiasaan atau kesalahan fatal saat mencuci di rumah yang justru berpotensi merusak lapisan cat, pernis (clear coat), hingga komponen lainnya. Kesalahan-kesalahan ini, jika dilakukan berulang kali, dapat menyebabkan baret halus (swirl marks), cat kusam, hingga jamur membandel yang sulit dihilangkan.
Baca Juga: Stop Beli Baru! Trik Jitu Atasi Wiper Karet yang Kaku Cuma Pakai Air Panas.
Kesalahan paling umum dan paling merusak yang sering dilakukan adalah mencuci mobil di bawah terik matahari langsung. Panas matahari menyebabkan permukaan mobil sangat cepat kering. Ketika Anda menyiramkan sabun atau sampo mobil, air sabun tersebut akan mengering sebelum Anda sempat membilasnya. Sabun yang mengering akan meninggalkan noda air yang mengandung mineral dan sisa deterjen. Noda ini akan mengendap dan jika dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi jamur air yang sulit dihilangkan dan merusak lapisan pernis. Selalu pilih waktu mencuci di pagi hari atau sore hari, atau di tempat teduh.
Kesalahan fatal kedua berkaitan dengan peralatan yang digunakan, khususnya penggunaan lap atau spons yang kotor dan tidak tepat. Banyak orang menggunakan spons atau kain lap yang sama untuk mencuci seluruh bagian mobil, mulai dari bodi, kaca, hingga pelek dan ban. Kotoran yang menempel pada pelek dan ban, yang seringkali berupa pasir halus dan debu rem, bersifat abrasif. Ketika spons yang sama dipakai untuk mencuci bodi, partikel-partikel abrasif ini akan bergesekan dengan cat mobil, menciptakan ribuan baret halus berbentuk melingkar (swirl marks) yang terlihat jelas saat mobil terpapar sinar matahari. Solusinya adalah menerapkan metode two-bucket (dua ember) — satu ember berisi air sabun untuk mencuci bodi, dan satu ember berisi air bersih untuk membilas lap atau mitt— serta menggunakan lap atau sikat terpisah khusus untuk pelek dan ban.
Penggunaan deterjen yang salah juga merupakan kesalahan besar. Jangan pernah menggunakan sabun cuci piring, deterjen pakaian, atau sabun mandi biasa untuk mencuci mobil. Deterjen rumah tangga mengandung bahan kimia yang keras dan pH yang tidak seimbang. Bahan-bahan ini dirancang untuk menghilangkan lemak dan kotoran dengan kuat, namun mereka juga dapat mengikis lapisan pelindung cat, seperti wax atau sealant, dan bahkan merusak pernis mobil seiring waktu. Selalu gunakan sampo mobil khusus yang memiliki pH netral dan diformulasikan untuk melindungi cat.
Terakhir, banyak yang melakukan kesalahan saat membilas dan mengeringkan. Saat membilas, pastikan tidak ada sisa sabun yang tertinggal, karena sisa sabun yang mengering akan meninggalkan noda. Saat mengeringkan, jangan biarkan mobil mengering sendiri di bawah angin, karena air yang menguap akan meninggalkan noda mineral (water spots). Selalu keringkan mobil segera menggunakan lap microfiber yang bersih dan sangat menyerap daya, dengan gerakan searah, bukan melingkar, untuk mengurangi risiko timbulnya baret halus. Dengan menghindari empat kesalahan fatal ini, kegiatan mencuci mobil di rumah akan benar-benar menjadi perawatan, bukan perusak, bagi kendaraan kesayangan Anda.