Realitasonline.id | Sepeda motor matic telah mendominasi jalanan karena kemudahan penggunaannya. Tanpa perlu repot mengoperasikan kopling dan perpindahan gigi, motor matic menawarkan kenyamanan berkendara di tengah padatnya lalu lintas. Namun, di balik kepraktisannya, motor jenis ini mengandalkan sistem transmisi yang disebut Continuous Variable Transmission (CVT). CVT adalah komponen vital yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin ke roda belakang, dan kondisinya sangat menentukan performa tarikan, efisiensi bahan bakar, serta keawetan motor secara keseluruhan. Bagi para bikers, menjaga CVT tetap prima adalah kunci agar tarikan motor selalu enteng dan komponen tidak cepat jebol, dan ini bisa dicapai dengan beberapa rahasia perawatan yang wajib dicatat.
Baca Juga: Toyota dan Sinergi Pemerintah, Siap Dorong Pertumbuhan Ekspor Otomotif Nasional?
Rahasia pertama untuk memastikan CVT selalu optimal terletak pada kedisiplinan jadwal servis. Banyak pemilik motor matic hanya fokus pada penggantian oli mesin, padahal oli transmisi (gear oil) dan perawatan CVT berkala jauh lebih krusial. Oli transmisi, yang terletak di bagian belakang CVT, berfungsi melumasi gear-gear. Oli ini harus diganti setiap dua kali penggantian oli mesin (rata-rata setiap 8.000 hingga 12.000 km). Oli transmisi yang jarang diganti akan kehilangan viskositasnya, membuat gear bekerja lebih keras, menghasilkan panas berlebih, dan membuat suara motor menjadi kasar.
Fokus utama perawatan CVT berkala, yang idealnya dilakukan setiap 8.000 hingga 10.000 km, adalah pada penggantian beberapa komponen kecil yang cepat aus, yaitu roller dan V-belt. Roller adalah komponen kecil berbentuk tabung yang mengatur perbandingan gigi. Roller yang sudah peyang (pipih) akan mengganggu putaran CVT, membuat tarikan motor terasa berat, boros bensin, dan bahkan menimbulkan getaran. Jika roller sudah aus, wajib diganti satu set. Demikian pula dengan V-belt. V-belt (sabuk) yang sudah retak-retak atau tipis berisiko putus di tengah jalan, yang sangat berbahaya. Jika V-belt putus, motor tidak bisa berjalan sama sekali. Gantilah V-belt sesuai rekomendasi pabrikan atau segera setelah terdeteksi keretakan.
Rahasia perawatan yang sering dilupakan namun sangat penting adalah kebersihan rumah CVT. Saat servis berkala, teknisi harus membongkar dan membersihkan bagian dalam rumah CVT dari debu dan kotoran. Kotoran yang terperangkap, terutama debu yang dihasilkan dari gesekan kampas ganda, akan menumpuk dan menghambat pergerakan komponen, seperti sliding sheave dan primary sheave. Kampas ganda yang kotor akan membuat grip (daya cengkeram) ke mangkuk ganda berkurang, yang terasa saat motor bergetar (gredek) ketika berakselerasi dari posisi diam. Pembersihan menyeluruh menggunakan udara bertekanan dan gemuk khusus CVT (grease) pada bagian-bagian yang bergerak adalah kunci untuk menghilangkan getaran dan mengembalikan tarikan yang responsif.
Terakhir, hindari kebiasaan buruk yang memperpendek usia CVT, yaitu menahan gas saat berhenti di tanjakan curam. Ketika motor matic ditahan di tanjakan hanya dengan sedikit gas, kampas ganda akan terus bergesekan dengan mangkuknya, menghasilkan panas dan keausan luar biasa pada kedua komponen tersebut. Jika harus berhenti di tanjakan, lebih baik gunakan rem tangan atau rem kaki sepenuhnya, dan gas hanya saat motor benar-benar akan bergerak naik. Dengan memperhatikan jadwal penggantian oli transmisi dan komponen fast-moving seperti roller dan V-belt, serta menjaga kebersihan rumah CVT, motor matic Anda akan selalu memiliki tarikan yang enteng dan siap menemani perjalanan tanpa khawatir mogok.