Realitasonline.id | Kenaikan harga bahan bakar dan kebutuhan akan efisiensi membuat setiap pemilik motor sangat sensitif terhadap konsumsi bensin. Ketika motor yang tadinya irit tiba-tiba terasa boros tanpa alasan yang jelas, hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran. Banyak yang langsung menuding masalah besar pada mesin atau sistem injeksi yang rusak. Padahal, seringkali masalah borosnya bensin pada motor, baik karburator maupun injeksi, disebabkan oleh 'settingan' atau komponen-komponen sepele yang bergeser atau kotor dan luput dari perhatian kita. Mengenali dan memperbaiki faktor-faktor kecil ini dapat dengan cepat mengembalikan efisiensi bahan bakar motor Anda.
Salah satu 'settingan' sepele yang paling sering menyebabkan motor boros adalah tekanan angin ban yang tidak ideal. Ban yang tekanannya terlalu rendah (kempes) akan meningkatkan hambatan gulir (rolling resistance) secara signifikan. Peningkatan hambatan ini memaksa mesin bekerja lebih keras untuk menjaga kecepatan yang sama, yang secara langsung berujung pada konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. Kebanyakan pengendara jarang memeriksa tekanan ban, dan penurunan tekanan beberapa PSI saja sudah cukup untuk memengaruhi efisiensi. Solusinya mudah: periksa dan isi tekanan angin ban Anda secara rutin minimal dua minggu sekali sesuai dengan standar yang tertera pada stiker di bodi motor.
Baca Juga: Trik Jitu Mengerem Motor Matic di Turunan Tajam, Dijamin Aman dan Kampas Rem Tidak Cepat Habis.
Penyebab sepele kedua yang berkaitan dengan 'settingan' adalah kekencangan rantai motor. Pada motor manual, rantai yang terlalu kencang atau terlalu kendor akan menciptakan gesekan yang tidak perlu atau power loss yang berlebihan. Rantai yang kencang membebani putaran roda, sementara rantai yang kendor membuat putaran tenaga tidak tersalurkan sempurna. Baik dalam kondisi terlalu kencang atau terlalu kendor, pengendara cenderung membuka gas lebih dalam dari biasanya untuk mendapatkan akselerasi, yang otomatis membuat bensin boros. Pastikan jarak main bebas (free play) rantai diatur sesuai rekomendasi pabrikan (biasanya antara 2-3 cm).
Untuk motor yang menggunakan karburator, 'settingan' sepele yang harus dicek adalah setelan karburator itu sendiri. Getaran mesin atau sentuhan saat servis terkadang dapat mengubah posisi sekrup idle (langsam) atau air-fuel mixture (campuran udara-bahan bakar). Jika setelan terlalu kaya (terlalu banyak bensin), motor akan boros dan knalpot bisa berbau bensin mentah. Lakukan penyetelan ulang karburator untuk memastikan campuran udara dan bahan bakar berada pada rasio yang optimal.
Terakhir, meskipun bukan 'settingan', penggunaan oli mesin yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan motor boros. Oli mesin yang sudah terlalu lama tidak diganti akan menjadi kental dan kotor, meningkatkan gesekan internal di dalam mesin. Peningkatan gesekan ini membuat mesin bekerja lebih berat, sehingga membutuhkan lebih banyak bensin untuk menghasilkan tenaga yang sama. Pastikan Anda menggunakan oli dengan viskositas yang direkomendasikan pabrikan dan menggantinya sesuai jadwal. Dengan mengecek dan memperbaiki empat faktor sepele ini, masalah motor yang mendadak boros biasanya dapat teratasi tanpa harus membongkar komponen mesin yang rumit.