Realitasonline.id | Mengisi bahan bakar minyak (BBM) hingga tangki penuh, bahkan sampai meluber keluar, sering dianggap sebagai cara praktis agar tidak perlu sering bolak-balik ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sebagian pengemudi bahkan meminta petugas untuk menambahkan sedikit lagi setelah nozzle otomatis berhenti, demi memastikan setiap tetes terisi. Sayangnya, kebiasaan yang terlihat sepele ini justru menyimpan sejumlah risiko fatal, mulai dari potensi kerusakan komponen mobil yang mahal hingga bahaya keselamatan yang mengintai. Memahami mengapa tangki bahan bakar dirancang dengan ruang kosong dan apa dampak dari pengisian berlebihan adalah kunci untuk menjaga kendaraan Anda tetap aman dan prima.
Dampak paling serius dari mengisi bensin hingga tumpah terletak pada kerusakan sistem Evaporative Emission Control (EVAP). Mobil-mobil modern dilengkapi dengan sistem EVAP yang berfungsi krusial untuk menangkap dan mengontrol uap bahan bakar agar tidak langsung terlepas ke udara, sehingga mengurangi polusi. Komponen vital dalam sistem ini adalah charcoal canister yang dirancang hanya untuk menyerap uap, bukan cairan bensin. Ketika tangki diisi penuh hingga meluber, bensin cair berisiko tinggi tersedot masuk dan merusak filter karbon di dalam canister tersebut. Jika canister rusak, efisiensi pembakaran mobil akan menurun, muncul bau bensin di dalam kabin, dan yang paling mengkhawatirkan, lampu peringatan Check Engine bisa menyala, yang perbaikannya memakan biaya yang tidak sedikit.
Baca Juga: Headlamp Motor Kuning dan Buram? Kinclongkan Lagi Cuma Pakai Rp 5.000, Ini Rahasianya!
Selain kerusakan internal, aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Bensin adalah cairan yang sangat mudah menguap dan terbakar. Tumpahan bensin di sekitar lubang pengisian atau rembesan di bawah mobil akibat guncangan saat berkendara menciptakan risiko kebakaran yang signifikan. Apabila tumpahan tersebut bertemu dengan percikan api kecil—bahkan dari komponen kelistrikan mobil yang bermasalah atau sumber eksternal—potensi api menjalar ke tangki menjadi sangat nyata dan fatal. Desain tangki kendaraan memang sudah memiliki saluran pembuangan untuk tumpahan minor, namun pengisian berlebihan tetap meningkatkan risiko ini secara drastis, terutama jika tutup tangki atau segel sudah dalam kondisi kurang baik.
Secara finansial, kebiasaan ini juga merugikan. Ketika bensin meluap, Anda membayar bahan bakar yang tidak dapat digunakan oleh mobil. Selain itu, uap bensin yang berlebihan dan tidak tertampung dengan baik di ruang tangki akan terbuang percuma melalui lubang hawa, mengurangi efisiensi bahan bakar yang sudah Anda beli. Untuk menghindari semua risiko ini, para ahli otomotif dan pabrikan mobil menyarankan agar pengemudi menghentikan pengisian segera setelah terdengar bunyi klek pertama pada nozzle pompa. Bunyi tersebut adalah sinyal otomatis bahwa tangki telah mencapai batas optimalnya. Menyisakan sedikit ruang di dalam tangki adalah tindakan bijak untuk memungkinkan ekspansi uap bensin akibat perubahan suhu dan menjaga integritas seluruh sistem bahan bakar mobil Anda.