Realitasonline.id | Melakukan perjalanan jauh atau touring dengan motor adalah pengalaman yang menyenangkan sekaligus menguji ketahanan kendaraan. Motor yang telah menempuh ratusan hingga ribuan kilometer akan mengalami kelelahan pada komponen-komponen tertentu akibat beban kerja yang ekstrem, perubahan suhu, serta paparan debu dan kotoran jalanan yang lebih intens. Mengabaikan kondisi motor pasca touring bisa berakibat fatal, mulai dari penurunan performa hingga kerusakan serius. Oleh karena itu, post-touring check up adalah langkah wajib yang tidak boleh dilewatkan. Ada tujuh komponen utama yang harus Anda periksa dan servis segera setelah motor Anda kembali dari perjalanan panjang.
Baca Juga: Mengapa Kipas Radiator Motor Sering Mati? Ini Penyebab dan Solusinya
Komponen pertama yang paling vital adalah oli mesin dan oli transmisi (gardan). Panas mesin yang bekerja non-stop dalam durasi lama akan mempercepat penurunan kualitas oli. Bahkan jika belum mencapai batas kilometer ideal penggantian, ganti oli segera setelah touring untuk memastikan mesin mendapat pelumasan maksimal. Kedua, periksa filter udara. Debu dan kotoran jalanan yang terhisap selama perjalanan jauh dapat menyumbat filter, yang mengakibatkan pembakaran tidak sempurna dan tarikan motor berat. Bersihkan atau ganti filter udara jika sudah terlalu kotor.
Komponen ketiga adalah rantai atau V-Belt CVT. Rantai motor harus diperiksa ketegangannya dan dilumasi ulang. Jika terlalu kendur atau kencang, bisa merusak gear set. Untuk motor matik, periksa kondisi V-belt dan roller di sistem CVT; panas yang berkepanjangan bisa membuat V-belt getas. Keempat, periksa sistem pengereman, meliputi ketebalan kampas rem depan dan belakang, serta level dan kondisi minyak rem. Penggunaan rem yang intens selama touring (terutama di jalanan menurun) bisa menyebabkan kampas rem menipis secara signifikan.
Selanjutnya, kelima, perhatikan kondisi ban. Periksa tekanan udara ban dan cari tahu apakah ada retakan, benjolan, atau benda asing yang menancap pada permukaan ban. Perjalanan jauh bisa memicu keausan yang tidak merata. Keenam, cek sistem kelistrikan dan lampu-lampu. Pastikan semua lampu, mulai dari lampu utama, lampu rem, hingga lampu sein, berfungsi normal, karena getaran hebat selama touring kadang bisa melonggarkan sambungan kabel atau merusak bohlam.
Terakhir, dan tidak kalah penting, periksa suspensi dan kaki-kaki. Perhatikan apakah shockbreaker depan dan belakang menunjukkan tanda-tanda kebocoran oli atau mengeluarkan bunyi aneh. Pastikan komstir dan bearing roda tidak oblak. Dengan rutin dan teliti memeriksa ketujuh komponen ini, Anda tidak hanya mengembalikan performa motor ke kondisi terbaiknya, tetapi juga menjamin motor siap digunakan untuk perjalanan harian selanjutnya tanpa ada masalah tersembunyi yang berpotensi membahayakan.