Realitasonline.id | Dalam dunia modifikasi motor matik, istilah "per setan" atau per CVT racing sudah tidak asing lagi. Komponen ini adalah per (spring) yang terletak di pulley sekunder (belakang) sistem Continuously Variable Transmission (CVT), yang berfungsi sebagai penahan dan pengatur gerakan sliding sheave untuk menyeimbangkan tarikan V-belt. Disebut "per setan" karena penggunaan per aftermarket ini sering dianggap sebagai trik rahasia yang mampu mendongkrak performa motor secara instan dan dramatis. Namun, sebelum Anda tergiur untuk memasangnya, penting untuk memahami kelebihan nyata yang ditawarkan, serta meluruskan mitos yang sering beredar di kalangan pengendara.
Baca Juga: Ciri-ciri Rumah Roller Motor Matik Harus Diganti, Jangan Sampai Gredek
Kelebihan utama menggunakan per CVT racing atau "per setan" adalah meningkatkan akselerasi dan responsivitas motor di putaran awal hingga menengah. Per racing memiliki tingkat kekerasan (rate) yang lebih tinggi daripada per standar. Per yang lebih keras ini memberikan tekanan balik yang lebih kuat pada pulley sekunder, yang efeknya membuat pulley sekunder lebih lama menutup. Dengan kata lain, V-belt akan lebih lama berada pada rasio gigi rendah (tenaga besar). Hasilnya, motor akan terasa lebih "menggigit" saat gas ditarik dari posisi diam, sangat cocok untuk penggunaan harian di perkotaan yang padat dengan kebutuhan akselerasi yang cepat.
Namun, di balik kelebihannya, ada beberapa mitos dan risiko yang harus diperhatikan. Mitos pertama yang beredar adalah bahwa "per setan" membuat motor lebih kencang di putaran atas (top speed). Kenyataannya, per racing justru bisa menurunkan top speed. Karena per yang terlalu keras menahan pulley sekunder terlalu kuat, V-belt menjadi sulit mencapai rasio gigi tertinggi (overdrive), yang mana rasio ini diperlukan untuk meraih kecepatan maksimum. Mitos kedua adalah per racing selalu lebih baik. Padahal, penggunaan per yang terlalu keras, misalnya 2000 RPM, justru dapat mempercepat keausan komponen CVT lain seperti V-belt, roller, dan kampas ganda, karena tekanan dan gesekan yang dihasilkan jauh lebih besar dari desain pabrikan.
Solusi terbaik dalam memilih per CVT racing adalah mencari yang tingkat kekerasannya sedikit di atas standar, misalnya 1000 atau 1500 RPM, dan melakukan penyesuaian (setting) yang tepat dengan bobot roller. Per CVT racing bukanlah solusi ajaib untuk meningkatkan performa secara keseluruhan, melainkan alat tuning yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter berkendara. Jika Anda fokus pada akselerasi cepat, per racing dapat membantu. Namun, jika top speed dan keawetan komponen adalah prioritas, per standar yang terawat mungkin sudah lebih dari cukup. Dengan pemahaman yang benar, Anda bisa memanfaatkan upgrade ini untuk mendapatkan performa yang optimal tanpa merusak sistem transmisi motor matik Anda.