Realitasonline.id | Kebiasaan memanaskan mesin motor sebelum digunakan telah mengakar kuat di kalangan pengendara, warisan dari era motor karburator yang memang memerlukan waktu lama untuk mencapai suhu kerja ideal. Namun, dengan semakin dominannya teknologi injeksi (Fuel Injection), muncul perdebatan apakah ritual pemanasan mesin masih relevan, ataukah ini hanyalah mitos lama yang tidak lagi berlaku untuk motor modern. Memahami cara kerja motor injeksi akan menjawab pertanyaan ini: memanaskan mesin motor injeksi bukanlah mitos, melainkan fakta yang telah berevolusi dalam durasi dan tujuannya.
Baca Juga: 7 Tips Aman Ngerem Pakai Motor Matic di Jalan Menurun
Pada motor karburator, pemanasan yang lama diperlukan untuk dua alasan utama: mencairkan oli yang kental saat dingin, dan menstabilkan rasio campuran bahan bakar-udara yang diatur secara mekanis. Untuk motor injeksi, proses ini telah disederhanakan dan dipercepat oleh Electronic Control Unit (ECU). Motor injeksi memiliki sensor suhu yang membuat ECU secara otomatis memperkaya campuran bahan bakar saat mesin dingin (mirip fungsi choke otomatis). Ini memungkinkan mesin hidup dan mencapai putaran idle yang stabil lebih cepat.
Meskipun demikian, pemanasan tetap penting untuk motor injeksi, namun dengan durasi yang jauh lebih singkat. Tujuan utamanya adalah memberi waktu bagi oli mesin untuk bersirkulasi secara sempurna ke seluruh komponen bergerak di dalam mesin, terutama bagian atas seperti camshaft dan rocker arm. Ketika motor didiamkan semalaman, sebagian besar oli akan turun ke bak penampung. Hanya dengan menyalakan mesin, oli akan dipompa dan menyebar. Jika motor langsung digunakan dengan tarikan gas tinggi saat oli belum menyebar, komponen akan bekerja dengan pelumasan yang minim, yang meningkatkan gesekan dan mempercepat keausan.
Lalu, berapa durasi yang ideal? Motor injeksi umumnya hanya perlu dipanaskan selama 30 detik hingga 1 menit. Indikasi paling jelas bahwa motor sudah siap jalan adalah ketika putaran mesin idle yang tadinya tinggi (saat pertama dihidupkan) sudah mulai turun dan stabil di angka normal (biasanya 1.300 hingga 1.500 RPM, tergantung model motor). Setelah mencapai idle stabil, cara terbaik untuk menyelesaikan pemanasan adalah dengan langsung mengendarainya secara perlahan selama beberapa menit pertama. Hal ini memungkinkan sistem transmisi, gearbox, dan oli di dalamnya ikut memanas dan bersirkulasi, yang tidak terjadi jika motor hanya diam di tempat. Jadi, pemanasan tetap penting, namun singkat, dan tidak perlu menggeber gas, karena motor injeksi sudah cukup pintar untuk mengurus dirinya sendiri.