- Harga mobil listrik yang masih tinggi,
- Infrastruktur charging yang belum merata,
- Dan kebutuhan energi bersih yang besar agar mobil listrik benar-benar ramah lingkungan.
Oleh karena itu, mobil hybrid berperan sebagai jembatan — membantu masyarakat beradaptasi dengan teknologi elektrifikasi sambil menunggu infrastruktur EV siap sepenuhnya.
8. Prediksi ke Depan: Hybrid sebagai Tahap Transisi Strategis
Menurut berbagai analisis industri, periode 2025–2035 akan menjadi masa transisi di mana kendaraan hybrid mendominasi pasar elektrifikasi. Setelah itu, seiring dengan penurunan harga baterai dan peningkatan infrastruktur listrik, mobil listrik murni akan mulai menggantikan posisi hybrid secara bertahap.
Baca Juga: Teknologi di Balik Mobil Hybrid: Cara Kerja, Jenis, dan Inovasi Terkini
Namun, untuk negara dengan kondisi geografis luas seperti Indonesia, mobil hybrid kemungkinan akan tetap populer hingga setidaknya 2040, terutama di daerah dengan infrastruktur listrik terbatas.
Mobil hybrid adalah solusi transisi paling cerdas dan realistis bagi Indonesia menuju era kendaraan listrik penuh. Teknologi ini menawarkan efisiensi tinggi, emisi rendah, serta kemudahan penggunaan tanpa perlu bergantung pada infrastruktur listrik.
Dengan dukungan pemerintah, industri, dan masyarakat, hybrid tidak hanya menjadi jembatan menuju masa depan otomotif hijau, tetapi juga pondasi kuat untuk membangun ekosistem kendaraan elektrifikasi nasional. Era kendaraan ramah lingkungan telah dimulai dan mobil hybrid adalah langkah pertama yang membawa Indonesia menuju masa depan otomotif yang berkelanjutan.(KN)