Realitasonline.id | Borosnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) seringkali menjadi keluhan utama para pemilik mobil, apalagi di tengah kenaikan harga BBM yang tak terhindarkan. Banyak yang langsung menuding masalah ada pada mesin atau harus melakukan tune-up mahal. Padahal, seringkali penyebab utama pemborosan bensin justru berasal dari kebiasaan sepele dan perilaku mengemudi sehari-hari yang tidak kita sadari telah merugikan dompet. Mengidentifikasi dan menghilangkan lima kebiasaan buruk ini dapat menjadi solusi cepat dan murah untuk menghemat pengeluaran BBM Anda.
Kebiasaan pertama adalah terlalu agresif dalam menginjak gas dan rem. Ini adalah musuh terbesar efisiensi bahan bakar. Ketika pengemudi melakukan akselerasi mendadak, mesin dipaksa menyuntikkan bensin dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Demikian pula, pengereman keras yang sering memaksa Anda kembali berakselerasi dari kecepatan rendah, mengulangi siklus pemborosan. Idealnya, mengemudilah dengan lembut, bayangkan ada telur di bawah pedal gas, dan jaga jarak agar pengereman bisa dilakukan secara bertahap dan halus.
Kebiasaan kedua yang sangat merugikan adalah memanaskan mesin mobil terlalu lama. Banyak pemilik mobil, terutama mobil lama, yang masih percaya bahwa mesin harus dipanaskan hingga lima atau sepuluh menit sebelum digunakan. Padahal, mobil modern saat ini, baik yang menggunakan injeksi maupun common rail, hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit untuk melumasi seluruh bagian mesin. Membiarkan mobil idle terlalu lama di pagi hari hanya membuang-buang bensin tanpa menghasilkan jarak tempuh, serta meningkatkan emisi gas buang.
Selanjutnya, kebiasaan ketiga adalah tidak memperhatikan tekanan angin ban. Banyak yang menyepelekan hal ini hingga ban terlihat kempes. Ban yang kekurangan tekanan angin (di bawah standar pabrikan) meningkatkan area kontak ban dengan jalan, yang mengakibatkan hambatan gulir yang lebih besar. Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras untuk memutar ban, dan BBM pun tersedot lebih banyak. Biasakan untuk mengecek tekanan ban minimal dua minggu sekali, terutama sebelum melakukan perjalanan jauh.
Kebiasaan keempat yang bikin boros bensin, terutama di daerah perkotaan, adalah selalu mengemudi dengan transmisi yang salah atau over-revving. Bagi mobil manual, menunda perpindahan gigi hingga putaran mesin (RPM) terlalu tinggi membuat mesin bekerja di luar zona efisiensinya. Bagi mobil matik, ini terjadi ketika pengemudi terus menginjak gas terlalu dalam, mencegah transmisi untuk berpindah ke gigi yang lebih tinggi, padahal kecepatan sudah memadai. Usahakan untuk menjaga RPM di bawah 3.000 saat mengemudi normal untuk menjaga efisiensi mesin.
Terakhir, kebiasaan kelima adalah membawa beban berlebihan yang tidak perlu. Banyak pemilik mobil yang menggunakan mobil mereka sebagai gudang berjalan, menumpuk barang-barang seperti perkakas, perlengkapan olahraga, atau kotak-kotak kosong di dalam bagasi. Setiap kilogram bobot tambahan memaksa mesin bekerja lebih keras saat akselerasi dan saat menanjak. Walaupun penambahan bobot ini terasa sepele, jika dilakukan secara konsisten, total konsumsi BBM akan meningkat secara signifikan. Luangkan waktu untuk membersihkan mobil dan keluarkan semua barang yang tidak akan Anda butuhkan dalam perjalanan sehari-hari.
Dengan menghilangkan lima kebiasaan sepele ini dan mulai menerapkan teknik mengemudi yang lebih santai dan terencana, Anda tidak hanya akan menghemat BBM, tetapi juga membuat komponen mobil Anda, seperti rem dan transmisi, menjadi lebih awet dan tahan lama.