Kebiasaan Boros Tersembunyi: Mengapa Sering Injak Gas dan Rem Mendadak Jadi Musuh Utama Penghematan BBM

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 17:15 WIB
Langsung injak gas saat starter? Kebiasaan ini bikin umur mesin pendek dan konsumsi BBM jadi boros. (Realitasonline.id/Pexela)
Langsung injak gas saat starter? Kebiasaan ini bikin umur mesin pendek dan konsumsi BBM jadi boros. (Realitasonline.id/Pexela)

 

Realitasonline.id | Mengemudi dengan gaya agresif, yang ditandai dengan seringnya menginjak pedal gas dalam-dalam untuk akselerasi mendadak dan diikuti pengereman keras yang tiba-tiba (stop-and-go), adalah kebiasaan berkendara paling merugikan yang secara langsung menyebabkan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) mobil menjadi boros. Praktik ini bukan hanya berisiko tinggi terhadap keselamatan, tetapi juga merupakan pemborosan energi yang sia-sia.

Baca Juga: Ancaman Irit di Jalan Tol: Mengapa Ngebut di Kecepatan Tinggi Adalah Jaminan Kantong Jebol karena Boros BBM

Peningkatan konsumsi BBM akibat gaya mengemudi agresif ini dapat dijelaskan melalui dua prinsip fisika dan mekanika. Pertama, setiap kali pengemudi menekan pedal gas secara mendadak, Engine Control Unit (ECU) akan merespons dengan menyuntikkan volume bahan bakar yang jauh lebih besar ke ruang bakar untuk menghasilkan lonjakan tenaga yang instan. Peningkatan suplai bensin yang mendadak ini jauh melampaui kebutuhan efisien, sehingga pembakaran menjadi kurang optimal dan sebagian bahan bakar terbuang percuma.

Kedua, setiap kali terjadi pengereman mendadak, energi kinetik kendaraan—yang sudah dihasilkan dengan membakar BBM—dibuang begitu saja menjadi panas melalui sistem rem. Energi yang sudah susah payah didapatkan ini terbuang tanpa menghasilkan jarak tempuh yang berarti. Setelah mengerem keras, pengemudi kemudian harus mengulang akselerasi mendadak, yang kembali membutuhkan suplai bensin besar, menciptakan siklus pemborosan yang berkelanjutan. Secara total, gaya mengemudi agresif bisa meningkatkan konsumsi BBM hingga 10-40% dibandingkan gaya mengemudi yang halus dan stabil.

Untuk menerapkan eco-driving atau mengemudi hemat bahan bakar, kunci utamanya adalah antisipasi dan kehalusan. Pengemudi disarankan untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, yang memungkinkan mereka untuk mengurangi kecepatan secara bertahap dengan melepas pedal gas jauh sebelum rem diinjak. Akselerasi harus dilakukan secara perlahan dan progresif. Dengan cara ini, mesin bekerja pada putaran (RPM) yang stabil dan efisien, sehingga kebutuhan bensin tetap berada pada batas minimal, sekaligus memperpanjang usia pakai rem, ban, dan komponen mesin lainnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X