Realitasonline.id - Dalam era otomotif modern yang semakin menekankan efisiensi dan keberlanjutan, Nissan Navara terbaru tampil sebagai bukti nyata bahwa kendaraan tangguh pun bisa ramah lingkungan.
Melalui pembaruan besar di sektor mesin dan teknologi penggerak, Navara kini tidak hanya berorientasi pada tenaga dan daya jelajah, tetapi juga konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang lebih bersih.
Artikel ini akan membahas bagaimana Nissan merancang ulang sistem mesin diesel Navara untuk menjadi lebih hemat, kuat, dan siap menghadapi regulasi emisi ketat di masa depan.
Baca Juga: Prediksi Harga dan Varian Nissan Navara di Pasar Indonesia Berapa?
1. Era Baru: Diesel Modern dengan Sentuhan Elektrifikasi
Nissan Navara terbaru masih mengandalkan mesin diesel berkapasitas 2.4 liter turbocharged, namun dengan teknologi internal yang sepenuhnya baru. Mesin ini dikembangkan bersama dalam Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara performa dan efisiensi. Salah satu langkah besar adalah penerapan teknologi mild hybrid 48V yang sedang diuji untuk versi globalnya.
Sistem ini memanfaatkan generator-starter bertenaga listrik untuk:
- Menyediakan tenaga tambahan saat akselerasi,
- Mengurangi konsumsi bahan bakar pada kecepatan rendah,
- Serta menonaktifkan mesin sementara saat berhenti (idle stop system).
Dengan teknologi ini, Navara mampu menekan konsumsi solar hingga 10–15% lebih irit dibanding versi sebelumnya.
Baca Juga: Nissan Navara Terbaru Siap Jadi Penantang Hilux dan Ranger di Segmen Double Cabin
2. Turbo Variable Geometry (VGT): Tenaga Besar, Emisi Rendah
Salah satu komponen kunci dalam mesin baru Navara adalah turbocharger tipe Variable Geometry Turbo (VGT). Teknologi ini memungkinkan sudut bilah turbin berubah sesuai kebutuhan tenaga mesin. Hasilnya:
- Respons gas lebih cepat di putaran rendah,
- Torsi melimpah tanpa turbo lag,
- Dan emisi gas buang lebih bersih karena pembakaran lebih sempurna.
Tenaga maksimum yang dihasilkan mencapai 184 PS dan torsi puncak 430 Nm, menjadikannya salah satu mesin diesel 2.4L paling bertenaga di kelasnya. Namun yang lebih penting, angka efisiensi bahan bakarnya meningkat signifikan, sekitar 13–14 km/liter untuk varian 4x2 otomatis dalam pengujian internal Nissan.
Baca Juga: Pengaruh Aliansi Renault Nissan Mitsubishi terhadap Evolusi Nissan Navara
3. Common-Rail Injection Generasi Baru
Mesin Navara kini juga menggunakan sistem injeksi bahan bakar common rail generasi keempat buatan Bosch dengan tekanan hingga 2.500 bar. Sistem ini mampu memecah bahan bakar menjadi partikel ultra-halus, sehingga campuran udara dan solar di ruang bakar menjadi lebih homogen.
Keuntungannya:
- Pembakaran lebih sempurna,
- Getaran mesin berkurang,
- Suara lebih halus,
- Dan emisi nitrogen oksida (NOx) lebih rendah.
Inovasi ini juga membuat mesin Navara dapat memenuhi standar emisi Euro 5 dan Euro 6, tergantung pasar tujuan ekspor.
Baca Juga: Platform dan Mesin Sama, Karakter Berbeda: Pembeda Nissan Navara vs Mitsubishi Triton Terbaru
4. Pendingin EGR dan After-Treatment System
Untuk menekan emisi lebih jauh, Nissan memasang Exhaust Gas Recirculation (EGR) system lengkap dengan pendingin, yang mengembalikan sebagian gas buang ke ruang bakar.
Hal ini menurunkan suhu pembakaran dan mengurangi pembentukan NOx hingga 60%. Selain itu, sistem Diesel Particulate Filter (DPF) terbaru mampu menangkap hingga 95% partikel karbon (jelaga) dari gas buang.
Filter ini kini lebih efisien dan mudah dibersihkan secara otomatis (self-regeneration), mengurangi biaya perawatan.